1.
Pengertian
Termokimia
Thermokimia adalah
bagian dari ilmu kimia yang mempelajari tentang perubahan kalor yang menyertai
suatu reaksi kimia. Perubahan kalor yang terjadi dalam suatu reaksi kimia dapat
terjadi karena proses penyerapan atau pelepasan.
2.
Hukum
Kekekalan Energi
James Prescott Joule (ilmuan Inggris)
menyatakan bahwa:
“Energi
tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, yang bisa dilakukan adalah
merubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain”.
3.
Sistem
dan Lingkungan
Jika berbicara tentang
perubahan kalor, maka kita tidak akan terlepas dari istilah sistem
dan lingkungan.
-
Sistem adalah segala sesuatu yang
menjadi pusat perhatian atau pengamatan.
-
Lingkungan adalah segala sesuatu di luar
sistem
Contoh
:
Jika
kita mereaksikan zat A dan B di dalam sebuah tabung reaksi, maka zat A dan B
adalah sistem, sedangkan tabung reaksi serta udara adalah lingkungannya.
4.
Reaksi
Eksoterm dan Endoterm
-
Reaksi eksoterm adalah reaksi dimana
terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau sistem melepaskan
kalor.
Gambar
12. Reaksi Eksoterm
Contoh :
1. Reaksi
logam natrium dimasukkan ke dalam air:
2Na(s) + 2H2O(l) Ã
2NaOH(aq) + H2(g)
Setelah reaksi berlangsung,
suhu larutan lebih tinggi dari suhu lingkungan.
2. Fermentasi
glukosa
enzim
C6H12O6(s) Ã
2C2H5OH(l) +
2CO2(g)
(glukosa) (etanol)
Setelah reaksi
berlangsung, suhu sistem lebih tinggi dari suhu lingkungan.
3. Reaksi
antara CaO dengan air
CaO(s) + H2O(l) Ã Ca(OH)2(aq)
- Reaksi endoterm adalah reaksi dimana
terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau sistem menyerap kalor.
Gambar
13. Reaksi Endoterm
Contoh:
1. Reaksi
urea dalam air
CO(NH2)2(s) + H2O(l)
Ã
CO(NH2)2(aq) + H2O(l)
Setelah terjadi reaksi,
suhu sistem lebih rendah dari suhu lingkungan.
2. Reaksi
Ba(OH)2 dengan Kristal NH4Cl
Ba(OH)2(s) + 2NH4Cl(s)
Ã
BaCl2(aq) + NH4OH(aq)
Setelah terjadi reaksi, suhu sistem
lebih rendah dari suhu lingkungan.
Dari beberapa contoh tersebut dapat disimpulkan dengan mudah bahwa salah satu ciri reaksi eksoterm yang dapat diamati adalah terjadi kenaikan suhu sistem jika dibandingkan suhu lingkungan, sedangkan ciri dari reaksi endoterm adalah terjadi penurunan suhu sistem.
Ciri lain dari reaksi eksoterm dan endoterm adalah dengan melihat harga perubahan entalpinya. Entalpi (H = Heat Content) adalah jumlah total energi kalor yang terkandung dalam suatu zat. Entalpi suatu zat tidak bisa diukur, yang dapat diukur hanyalah perubahannya (H).
Perubahan
entalpi adalah kalor yang diserap atau dilepaskan, berupa penambahan atau
pengurangan energi suatu zat dalam suatu proses perubahan energi yang
berlangsung pada tekanan tetap.
H = H produk - H reaktan
Pada reaksi eksoterm, entalpi` produk lebih kecil daripada entalpi reaktan karena sistem melepaskan energi. Hal ini menyebabkan H berharga negatif (-).
A Ã B
H =
H produk – H reaktan
= HB – HA (HB < HA)
H <
0 (Negatif)
Pada
reaksi endoterm, entalpi produk lebih besar daripada entalpi reaktan karena
sistem menyerap energi. Hal ini menyebabkan H berharga positif (+).
A Ã B
H =
H produk – H reaktan
= HB – HA (HB > HA)
H >
0 (Positif)
Reaksi
eksoterm dan endoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi:
Gambar 14. Diagram
Tingkat Energi Reaksi Endoterm dan Eksoterm
.
Macam-Macam
Perubahan Entalpi
a. Entalpi Pembentukan Standar (Hf0)
Entalpi Pembentukan
Standar adalah jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan pada pembentukan 1 mol
senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan standard (2980C, 1 atm)
Contoh :
C(s) + 2H2(g) Ã CH4(g) Hf0 = -x kJ/mol
C(s) + O2(g) Ã CO2(g) Hf0 = -y kJ/mol
b. Entalpi Penguraian Standar (Hd0)
Entalpi Penguraian
Standar adalah jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan pada penguraian 1 mol
senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standard.
Contoh :
CH4(g) Ã C(s) + 2H2(g) Hd0 = a kJ/mol
C2H2 (g) Ã 2C(s) + H2(g) Hd0 = b kJ/mol
c. Entalpi Pembakaran Standar (Hc0)
Entalpi Pembakaran
Standar adalah jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan pada pembakaran 1 mol
unsur atau senyawa pada keadaan standard.
Contoh :
C(s) + O2(g) Ã CO2(g) Hc0 = -c kJ/mol
C2H4(g) + O2(g) Ã CO2(g) + H2O(g) Hc0 = -d kJ/mol
d. Entalpi Pelarutan Standar (Hs0)
Entalpi Pelarutan
Standar adalah jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan untuk melarutkan 1 mol
zat pada keadaan standard.
Contoh :
NaCl (s) Ã NaCl(aq) Hs0 = p kJ/mol
Keterangan:
f = formation
(pembentukan)
d = decomposition
(penguraian)
c = combustion
(pembakaran)
s = solution
(pelarutan)
6.
Persamaan
Termokimia
Persamaan termokimia
adalah persamaan reaksi yang mengikut sertakan perubahan entalpinya. Nilai H yang dituliskan pada
persamaan termokimia disesuaikan dengan stoikiometri reaksi, artinya jumlah mol
yang terlibat dalam reaksi sama dengan koefisien reaksinya.
Contoh :
1. Diketahui
kalor pembentukan standard CaCl2 (s) adalah -795, 8 kJ/mol.
Tentukanlah:
a. Persamaan
termokimianya
b. H reaksi untuk
mereaksikan 10 gram Ca (Ar Ca=40)
Jawab :
a. Persamaan
termokimianya:
Ca (s) + Cl2(g) Ã CaCl2(s) H = -795,8 kJ
b. Reaksi di atas memiliki H = -795,8 kJ adalah untuk 1 mol Ca, sedangkan untuk 10 gram Ca akan diperoleh H sebesar :
Mol Ca = gr/ Ar = 10/40 = 0,25 mol
(berarti massa 10 gram Ca sebesar 0,25
mol)
Maka, untuk 0,25 mol Ca harga H adalah :
H = 0,25/1 x (-795,8) kJ
=
-198,95 kJ
2. Diketahui
kalor pembentukan standard C2H6 (g) adalah -84,68 kJ/mol.
Tentukan :
a. Persamaan
termokimia untuk pembentukan standard C2H6 (g)
b. Persamaan
termokimia untuk penguraian standard C2H6 (g)
c. H reaksi untuk
menguraikan 7,5 gram C2H6 (g) (Ar C=12,
H=1)
Jawab
:
a. 2C(s) + 3H2(g) Ã C2H6 (g) H = -84,68 kJ
b. C2H6 (g) Ã 2C(s) + 3H2(g) H = +84,68 kJ
c. Penguraian
1 mol C2H6 (g) memiliki harga H = +84,68
kJ
Untuk 7,5 gram C2H6
:
Mol C2H6 = 7,5/ 30
= 0,25 mol
H = 0,25/1 x 84,68
=
21, 17 kJ
3. Pada
pembentukan 1 mol air dari gas hidrogen dan oksigen dibebaskan 286 kJ. Tuliskan
persamaan termokimianya!
Jawab :
Kata “dibebaskan”
berarti bahwa reaksi tergolong eksoterm sehingga harga H bertanda negatif (-)
Persamaan
termokimianya:
H2(g) + O2(g) Ã H2O(l) H = - 286 kJ
7. Menentukan Harga H
a.
Melalui
Percobaan (Kalorimetri)
Kalor
reaksi dapat ditentukan melalui percobaan yaitu dengan alat yang disebut
calorimeter. Kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi, dimana tidak ada
pertukaran materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter. Dengan
demikian, semua kalor yang dibebaskan oleh reaksi yang terjadi didalam kalorimeter,
tidak ada yang terbuang ke luar. Dengan mengukur kenaikan suhu di dalam kalorimeter,
maka kita dapat menentukan jumlah kalor yang diserap oleh air serta perangkat
kalorimeter dengan rumus:
Oleh karena tidak ada kalor yang
terbuang ke lingkungan, maka kalor reaksi sama dengan kalor yang diserap oleh
larutan dan calorimeter tetapi tandanya berbeda.
q reaksi = -(q larutan
+ q kalorimeter)
Kalorimeter ada 2,
yaitu :
1) Kalorimeter
Bom
Kalorimter
Bom terdiri dari sebuah wadah tempat berlansungnya reaksi pembakaran (biasanya
terbuat dari stainless steel) dan sejumlah air yang dibatasi dengan wadah kedap
panas. Kalorimter ini biasanya digunakan untuk menentukan kalor reaksi
pembakaran. Daya serap kalornya lebih kuat sehingga dihasilkan harga kapasitas
kalor (C) dari kalorimeter.
q reaksi = - (q larutan
+q calorimeter)
= - (m.c.T + C. T)
2) Kalorimeter
Sederhana
Kalorimeter
sederhana tersusun dari dua buah gelas plastic (non konduktor) sehingga jumlah
kalor yang diserap atau yang berpindah ke lingkungan dapat diabaikan.
Kalorimeter ini digunakan untuk menentukan kalor reaksi selain pembakaran.
Oleh karena jumlah
kalor yang berpindah ke lingkungan dapat diabaikan, maka kalor sepenuhnya akan
diserap oleh larutan. Hal ini menyebabkan kalor yang diserap oleh calorimeter
diabaikan (dianggap nol).
q reaksi = - (q larutan
+ q calorimeter)
= - (q larutan +
0)
q reaksi = - q larutan
H = - q larutan
Contoh soal:
1. Pada
percobaan percampuran 100 mL larutan HCl 2M dan 100 mL larutan NaOH
1M menunjukkan kenaikan suhu dari 25oC menjadi 31,5oC.
Jika kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air = 4,2 J.g-1.oC-1,
kapasitas kalorimeter = 0 dan massa jenis air = 1 gr/cm3, tentukan H reaksi!
Jawab :
mmol HCl = M.V = 2 x 100 = 200 mmol = 0,2 mol
mmol NaOH = M.V = 1 x 100 = 100 mmol = 0,1 mol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar