HAKIKAT ILMU KIMIA
1.
Pengertian
Ilmu Kimia
Ilmu kimia adalah bagian dari ilmu pengetahuan
alam yang mempelajari tentang materi, mencakup sifatnya, susunannya,
strukturnya, perubahannya dan energi yang menyertai perubahan tersebut. Materi
adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Ruang lingkup
pembahasan materi dalam ilmu kimia mencakup:
a. Sifat
Materi
Sifat materi terbagi dua, yaitu
sifat fisika dan sifat kimia. Penjelasan tentang masing-masing sifat tersebut
adalah sebagai berikut:
- Sifat
fisika meliputi wujud dan tampilan materi. Sifat fisika biasanya dapat diamati,
misalnya warna, rasa dan aroma. Beberapa sifat fisik lainnya dapat diukur,
misalnya massa, volume, temperatur, titik leleh, titik didih, dan massa jenis.
- Sifat
kimia berhubungan dengan sifat materi yang mempunyai kecendrungan untuk
berubah, sehingga menghasilkan materi baru. Misalnya bagaimana cara materi
tersebut bergabung, bereaksi atau bersenyawa dengan materi lainnya.
b. Susunan
Materi
Susunan materi meliputi
komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap komponennya. Misalnya
glukosa dengan rumus C6H12O6 disusun oleh tiga
macam unsur, yaitu karbon, hidrogen dan oksigen dengan perbandingan mol
masing-masing 6 : 12 : 6 atau dengan perbandingan empiris (sederhana) nya
adalah 1 : 2 : 1.
c. Struktur
materi mencakup bagaimana atom terikat
didalam molekulnya. Misalnya, bagaimana hidrogen terikat pada atom
karbon dalam senyawa metana.
d. Perubahan
Materi
Perubahan materi terbagi dua, yaitu
perubahan fisika dan perubahan kimia.
- Perubahan
fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat yang baru. Biasanya,
perubahan ini bisa mengembalikan wujud materi ke wujud semula. Yang termasuk
perubahan fisika:
Jenis
Perubahan Fisika |
Contoh |
1. Perubahan
wujud materi |
-
Air yang berwujud cair dapat berubah wujud menjadi
padat atau gas, namun zatnya tetaplah air -
Lilin yang mencair, walaupun wujudnya sudah
berubah menjadi cair namun tetap saja zatnya adalah lilin |
2. Perubahan
bentuk materi |
-
Kursi yang terbuat dari kayu. Meskipun bentuknya
sudah berubah, namun tetap saja zatnya adalah kayu -
Kain yang dijadikan baju. |
- Perubahan
kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru. Perubahan kimia disebut
reaksi kimia. Contoh perubahan kimia diantaranya adalah korosi (perkaratan)
besi, perubahan warna daun dan buah serta pembakaran.
2.
Penggolongan
Materi
Materi terbagi menjadi 2, yaitu: zat
tunggal dan campuran
1. Unsur
adalah bentuk materi yang paling sederhana, tidak dapat diuraikan lagi menjadi
materi yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Contoh unsur: natrium (Na),
besi (Fe), aluminium (Al) dan kalsium (Ca).
2. Senyawa
adalah gabungan dua unsur atau lebih yang terbentuk melalui reaksi kimia,
dimana sifatnya berbeda dari sifat zat asalnya. Contoh : air (H2O),
garam dapur (NaCl), asam asetat (CH3COOH).
3. Campuran
adalah gabungan dua zat atau lebih, dimana sifatnya masih sama dengan sifat zat
asalnya.
Campuran terbagi dua, yaitu:
- Campuran
homogen adalah campuran yang komposisi pada semua bagiannya sama sehingga
antara zat-zat yang tercampur di dalamnya tidak dapat dibedakan satu sama
lainnya. Campuran homogen disebut larutan. Contoh: campuran air dengan gula
atau campuran air dengan garam.
- Campuran
heterogen adalah campuran yang komposisi pada semua bagiannya tidak sama. Pada
campuran ini zat-zat yang tercampur di dalamnya masih dapat dibedakan antara
satu dengan yang lainnya. Contoh : campuran air dan pasir, campuran antara besi
dan belerang
3.
Peran
Kimia dalam Kehidupan
- Dalam
hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari, Contoh : pasta gigi, garam dapur, detergen.
- Dalam
bidang kedokteran, Contoh : penemuan obat-obatan
- Dalam
bidang pertanian, Contoh : pupuk
- Dalam
bidang kecantikan dan kosmetik, Contoh : berbagai bahan-bahan kosmetik
4.
Metode
Ilmiah
Metode ilmiah adalah metode sains
yang menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu
permasalahan yang muncul dalam pikiran kita. Dalam bentuk yang paling
sederhana, metode ilmiah terdiri atas tahap-tahap operasional berikut:
1. Merumuskan
Masalah
Adanya suatu permasalahan yang
ditemukan dalam kehidupan merupakan langkah awal yang menjadi sebab kita
berfikir untuk mencari solusi guna menyelesaikan masalah tersebut. Perumusan
masalah sangat diperlukan agar jelas apa yang perlu kita lakukan dan apa yang
tidak perlu kita lakukan dalam usaha menemukan solusi dari permasalahan yang
ditemukan. Contoh masalah yang bisa diambil misalnya, apakah air yang keruh dapat diubah menjadi jernih?
2. Pengamatan
Pengamatan adalah tahap yang
penting dalam metode ilmiah. Hasil pengamatan adalah informasi yang diperlukan
dalam membuat sebuah kesimpulan sementara (hipotesis). Dengan mengamati, kita
akan menemukan fakta yang terjadi pada objek yang diamati. Hasil pengamatan
dicatat dalam lembar pengamatan. Misalnya dalam pengamatan terhadap air keruh
tersebut didapatkan fakta bahwa :
1. Zat-zat
yang tercampur dalam air tersebut tidak tercampur secara merata, sehingga masih
bisa di pisahkan dari air.
2. Bahan-bahan
seperti pasir dan batu kerikil secara alami dapat berfungsi sebagai penyaring,
arang dapat berfungsi sebagai penyerap bau.
3. Membuat
Hipotesis
Setelah mendapatkan data
pengamatan, kita melakukan hipotesis atau kesimpulan sementara. Misalnya, air keruh dapat di jernihkan dengan cara penyaringan menggunakan bahan
alami.
4. Melakukan
Percobaan
Dalam percobaan dilakukan kegiatan
untuk menyaring air keruh dengan menggunakan pasir, batu dan arang. Kegiatan
tersebut dilakukan dengan membuat sebuah sistem penyaringan berupa alat
penyaringan yang tersusun oleh bahan tersebut. Dalam percobaan akan diperoleh
data-data baru yang dicatat di dalam lembar pengamatan.
5. Menghasilkan
Teori
Dari
percobaan didapatkan fakta yang dapat dijadikan sebagai teori baru.
5.
Mengenal
Alat dan Bahan Laboratorium
a.
Alat-alat Laboratorium
Beberapa alat yang biasa digunakan
dalam laboratorium kima adalah sebagai berikut:
b. Bahan-Bahan Kimia
` Beberapa bahan kimia yang biasa tersedia di laboratorium adalah sebagai berikut:
No |
Nama Bahan |
Rumus Kimia |
1 |
Kloroform |
CHCl3 |
2 |
Karbon tetra
klorida |
CCl4 |
3 |
Seng klorida |
ZnCl2 |
4 |
Formalin |
CH2O |
5 |
Gliserol |
C3H8O3 |
6 |
Timbal
dioksida |
PbO2 |
7 |
Natrium
hidroksida |
NaOH |
8 |
Asam sulfat |
H2SO4 |
9 |
Asam klorida |
HCl |
10 |
Natrium
klorida |
NaCl |
11 |
Asam sianida |
HCN |
12 |
Asam florida |
HF |
13 |
Asam sulfida |
H2S |
14 |
Methanol |
CH3OH |
15 |
Asam fosfat |
H3PO4 |
6. Keselamatan Kerja dan Tata Tertib di Laboratorium
1. Keselamatan Kerja
Hendaknya siswa bekerja dengan hati-hati sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh guru. Kemudian siswa perlu mengenal beberapa simbol pada beberapa zat yang dapat membahayakan keselamatan.
2. Tata Tertib di Laboratorium
a. Siswa
tidak diperkenankan masuk ke ruang Laboratorium tanpa seizin guru
b. Setiap siswa harus berpakaian rapi (memakai jas lab)
tanpa kecuali
c. Setiap siswa harus ikut menjaga keamanan alat-alat laboratorium
dari resiko kerusakan atau kehilangan
d. Siswa
tidak diperkenankan membawa makanan/ minuman ke ruang Laboratorium, kecuali
untuk praktikum
e. Siswa
tidak diperkenankan membawa alat-alat/ bahan praktikum ke luar ruangan
laboratorium tanpa seizin guru
f. Alat-alat/
bahan praktikum harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan atau sesuai
anjuran guru
g. Dalam
melakukan praktikum, hendaknya digunakan bahan yang seminim mungkin/ secukupnya
h. Selama melakukan percobaan dilarang melakukan
kegiatan-kegiatan diluar petunjuk praktikum, bergurau,
ngobrol, makan, minum selama melakukan percobaan , menggunakan
alat-alat atau bahan-bahan diluar petunjuk tanpa ijin pada guru pembimbing
i. Jika
dalam praktikum siswa merusakkan/ memecahkan alat, maka yang bersangkutan wajib
menggantinya
j. Jika
dalam praktikum terjadi kecelakaan (kena pecahan kaca, terbakar, tertusuk,
tertelan bahan kimia) harap segera melapor kepada guru
k. Label/
etiket bahan yang rusak/ hilang harap segera dilaporkan kepada guru
l. Jagalah
kebersihan dan buanglah sampah pada tempatnya
m. Setelah
selesai praktikum, alat-alat/ bahan hendaknya dikembalikan ke tempat
semula dalam keadaan lengkap, bersih dan
siap pakai
n. Sebelum
meninggalkan ruang Laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih,
kursi diletakkan diatas meja, kran air dan gas ditutup rapat, kontak listrik
dicabut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar