25 Jul 2020

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN


KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

1.      Pengertian Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Istilah kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu. Kelarutan dinyatakan  dengan notasi s (solubility) dalam satuan mol/L atau kemolaran (M).

Keadaan pada saat zat pelarut tidak mampu lagi melarutkan zat yang ditambahkan disebut keadaan jenuh. Seluruh zat yang terlarut (karena elektrolit), terionisasi membentuk ion-ionnya. Pada keadaan jenuh, yang terjadi adalah kesetimbangan heterogen antara padatan dengan ion-ion yang terlarut.

AgCrO4 (s)   2Ag+(aq) + CrO42-(aq)

Dalam perhitungan konstanta kesetimbangan, yang diperhitungkan hanyaion-ionnya saja.

           K = [Ag+]2 . [CrO42-]

 

Konstanta kesetimbangan di atas disebut hasil kali kelarutan yang dinotasikan dengan  Ksp. Ksp adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan, masing-masing dipangkatkan koefisiennya.

           Ksp AgCrO4 = [Ag+]2 . [CrO42-]

 

Contoh lain :

AgCl  Ag+ + Cl-

Ksp AgCl = [Ag+] . [Cl-]

 

Ag2S     2Ag+ + S2-

Ksp Ag2S = [Ag+]2 . [S2-]

 

Secara umum, persamaan kesetimbangan larutan garam AxBy dapat dinyatakan:

AxBy (s)     xAy+(aq) +  yBx-(aq)

Ksp AxBy  = [Ay+]x . [Bx-]y

Keterangan :

A = Kation, B = Anion

x = bilangan yang diikat kation

y = bilangan yang diikat anion

 

Catatan :

Senyawa yang mempunyai harga Ksp adalah senyawa elektrolit yang sukar larut. Sedangkan elektrolit yang mudah larut seperti NaCl, Na2SO4, KOH, HCl, atau H2SO4 tidak punya harga Ksp.

 

Beberapa senyawa yang sukar larut :

1)      Senyawa hidroksida, kecuali :

a.       Hidroksida logam golongan IA (LiOH, NaOH, KOH, dan seterusnya)

b.      Hidroksida logam golongan IIA (Ca(OH)2, Sr(OH)2, Ba(OH)2, Ra(OH)2

2)      Senyawa sulfida, kecuali :

a.       Sulfida logam golongan IA (Li2S, Na2S, K2S, dan seterusnya) dan (NH4)2S

b.      Sulfida logam golongan IIA (MgS, CaS, SrS, BaS, RaS)

3)      Senyawa karbonat, fosfat, senyawa sulfat, kecuali senyawa logam golongan IA dan senyawa ammonium.

Beberapa senyawa yang dapat larut:

1)        Semua senyawa nitrat

2)        Semua senyawa asetat

3)        Semua senyawa klorat

4)        Senyawa klorida, kecuali CuCl, AgCl, Hg2Cl2dan PbCl2

5)        Senyawa bromide, kecuali CuBr, AgBr, HgBr2, PbBr2

6)        Senyawa iodida, kecuali CuI, AgI, Hg2I2 dan PbI2

7)        Senyawa sulfat, kecuali CaSO4, SrSO4, RaSO4 dan PbSO4

 

 

2.      Hubungan Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

a.      Menentukan Ksp dari data Kelarutan

Contoh :

1)      Diketahui kelarutan Mg(OH)2 = 10-5

Tentukan Ksp!

Jawab :

Mg(OH)2    Mg2+ + 2OH-

Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] . [OH-]2

 

Kita misalkan, kelarutan = s

Maka :

Mg(OH)2    Mg2+ + 2OH-

      s                       s            2s

     10-5                10-5         2 x 10-5

 

Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] . [OH-]2

                        = (10-5). (2 x 10-5)2

                        = 4 x 10-15

 

2)      Diketahui kelarutan Ag2CrO4 = 2 x 10-4

Tentukan harga Ksp!

Jawab :

Ag2CrO4   2Ag+ + CrO42-

Kita misalkan, kelarutan = s

Maka :

Ag2CrO4  2Ag+ + CrO42-

      s                2s            s

     2 x 10-4      4 x 10-4                 2 x 10-4

 

Ksp Ag2CrO4   = [Ag2+]2 . [CrO42-]

                        = (4 x 10-4)2. (2 x 10-4)

                        = (16 x 10-8) . (2 x 10-4)

                        = 32 x 10-12

 

b.      Menentukan Kelarutan dari data Ksp

ABy   xAy+  +  yBx-

Ksp ABy = (Xx)(Yy) sx+y

 

 Contoh :

1)      Tentukan persemaan kelarutan reaksi berikut:

AgBr2  Ag2+ + 2Br-

                    s          s

 

2)      Tentukan rumus kelarutan untuk reaksi:

 

 

3.      Pengaruh Ion Senama Terhadap Kelarutan


Penambahan ion senama ke dalam larutan akan memperkecil kelarutan

 

AgCl(aq) ditambah NaCl atau AgOH à s menjadi kecil

 

Misal :  kelarutan perak kromat (Ag2CrO4) dalam air dan dalam natrium kromat (Na2CrO4)

 

Dalam larutan Ag2CrO4 dalam air, ion CrO42- hanya berasal dari satu sumber, sedangkan dalam campuran Ag2CrO4 dalam larutan Na2CrO4, ion CrO4­2- berasal dari Ag2CrO4  dan Na2CrO4. Penambahan sumber ion senama ini akan mempengaruhi kelarutan Ag2CrO4.

 

Jika dalam larutan jenuh Ag2CrO4 terjadi kesetimbangan antara bentuk padatan dengan ion-ionnya:

 

Ag2CrO4(s)     2Ag+ (aq) + CrO42-(aq)

 

Maka penambahan ion CrO42- atau ion Ag+ akan menggeser kesetimbangan ke kiri sehingga Ag2CrO4 yang larut berkurang.

 

Contoh Soal :

1)      Kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni adalah 8,43 x 10-5 mol/L pada 25oC. Tentukan kelarutan Ag2CrO4 (Ksp Ag2CrO4 = 2,4 x 10-12) itu dalam :

a.       Larutan AgNO3 0,1M

b.      Larutan K2CrO4 0,1 M

 

Jawab :

a.       Kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1M

AgNO3(aq)   Ag+ (aq) + NO3- (aq)

            0,1M                0,1M           0,1M

    

Ag2CrO4(s)   2Ag+ (aq) + CrO42-(aq)

                 s                    2s                  s

                                           0,1M

                     

Jadi, jika dibandingkan, kelarutan Ag2CrO4 dalam air jauh lebih besar daripada kelarutannya di dalam larutan AgNO3:

Kelarutan Ag2CrO4 dalam air = 8,43 x 10-5

Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 = 2,4 x 10-10

 

b.    Kelarutan Ag2CrO4 dalam K2CrO4 0,1M

 

K2CrO4 (aq)          2K+ (aq) + CrO42- (aq)

            0,1M                0,2M           0,1M

    

Ag2CrO4(s)     2Ag+ (aq) + CrO42-(aq)

                               2s                   s

                                                    

Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam K2CrO4 adalah 2,45 x 10-6 (lebih kecil daripada kelarutannya dalam air).

 

4.      Reaksi Pengendapan

Apabila dua zat atau lebih dicampurkan, maka ada 3 kemungkinan yang akan terjadi, yaitu:

1)      Jika hasil kali konsentrasi ion-ion dari senyawa yang terbentuk setelah pencampuran sama dengan harga Ksp nya, maka berarti larutan tersebut tepat jenuh.

2)      Jika hasil kali konsentrasi ion-ion dari senyawa yang terbentuk setelah pencampuran lebih besar daripada harga Ksp, maka berarti larutan tersebut membentuk endapan

3)      Jika hasil kali konsentrasi ion-ion dari senyawa yang terbentuk setelah pencampuran lebih kecil daripada harga Ksp nya, maka berarti larutan belum jenuh.

Contoh :

Misalkan diketahui Ksp Mg(OH)2 = a

MgCl2 + 2NaOH à 2NaCl + Mg(OH)2

 

Mg(OH)2   Mg2+ + 2OH-

Ksp Mg(OH)2            = [Mg2+] . [OH-]2

Maka jika kita bandingkan, jika :

[Mg2+] . [OH-]2 = Ksp (larutan tepat jenuh)

[Mg2+] . [OH-]2 > Ksp (terbentuk endapan)

[Mg2+] . [OH-]2 < Ksp (larutan belum jenuh)

Dengan mengganti [Mg2+] . [OH-]2 dengan Qc, maka:

Qc = Ksp (larutan tepat jenuh)

Qc > Ksp (terbentuk endapan)

Qc < Ksp (larutan belum jenuh)

Qc adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dari senyawa yang terbentuk setelah pencampuran.

Contoh Soal :

1)      Diketahui Ksp Mg(OH)2 = 4 x 10-11

Telah dicampur 100 mL NaOH yang pHnya 9 dengan 100 mL MgCl2 10-4 M. periksalah apakah terbentuk endapan atau tidak !

 

Jawab :

MgCl2 + 2NaOH à Mg(OH)2 + 2NaCl

100 mL     100 m

10-4 M       pH = 9

                 pOH = 5

                 [OH-] = 10-5

 

Sebelum dicampur :

mmol MgCl2         = 100 x 10-4 = 10-2 mmol

mmol NaOH        = 100 x 10-5 = 10-3 mmol

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar