STRUKTUR ATOM
1. Partikel
Dasar Penyusun Atom
Atom adalah bagian yang
sangat kecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut.
2. Eksperimen
Penemuan Partikel Dasar Penyusun Atom
a.
Penemuan
Elektron
1. Penemuan elektron dilakukan dengan Percobaan Sinar Katode
2. Percobaan tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh William
Crookes(1875). Hasil eksperimennya yaitu ditemukannya seberkas sinar yang
muncul dari arah katode menuju ke
anode yang disebut sinar katode.
3. Joseph John Thomson(1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu
membuktikan pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katode
b.
Penemuan Proton
Eugene Goldstein(1886) melakukan eksperimen dari
tabung gas yang memiliki katode, yang diberi lubang dan diberi muatan listrik.
Hasil eksperimen tersebut
membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang menuju anode, terbentuk
pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada katode.
Sinar ini kemudian disebut proton.
Penemuan Goldstein ini dikuatkan lagi oleh penemuan
Ernest Rutherford. Rutherford bersama 2 orang muridnya
(Hans Geiger & Ernest Marsden) melakukan percobaan hamburan sinar α terhadap lempeng tipis emas. Partikel alfa (α) bermuatan positif, bergerak lurus
dan berdaya tembus tinggi sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan Rutherford dijelaskan dengan gambar
berikut:
Keterangan:
1. Sebagian besar ruang
dalam atom adalah ruang hampa, partikel α diteruskan (panah a).
2. Di dalam atom terdapat
suatu bagian yang sangat kecil dan padat yang disebut inti atom, partikel α dipantulkan kembali
oleh inti atom (panah b).
3. Muatan inti atom dan
partikel α sejenis
yaitu positif, sebagian kecil partikel α dibelokkan (panah b).
Rutherford
menyatakan hipotesisnya :
Bahwa atom tersusun dari
inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan
negatif, sehingga atom bersifat netral.
c.
Penemuan Neutron
1. Dari percobaan yang
dilakukan Rutherford, ia menduga bahwa di dalam inti atom terdapat partikel
netral yang berfungsi mengikat partikel positif agar tidak saling tolak-menolak
2. Dugaan tersebut
dibuktikan oleh James Chadwidck pada tahun 1932.
3. Chadwidck menembakkan
atom berilium dengan sinar alfa. Dari penembakan tersebut terdeteksi adanya
partikel tidak bermuatan yang mempunyai massa hampir sama dengan proton. Karena
sifatnya yang netral, maka partikel tersebut dinamakan neutron.
3. Perkembangan
Model Atom
a.
Model Atom
Dalton
1.
Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi
lagi.
2.
Suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang
berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat
dan sederhana. Misalnya air terdiri atas atom-atom hidrogen dan atom-atom
oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesis Dalton digambarkan
dengan model atom sebagai bola pejal seperti bola tolak peluru
b.
Model Atom
Thomson
Atom adalah bola padat bermuatan positif
dan di permukaannya tersebar elektron yang bermuatan negatif. Model atom ini
digambarkan seperti roti kismis.
c.
Model Atom
Rutherford
Atom adalah bola berongga
yang tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom
bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom.
4. Model Atom Niels
Bohr
a.
Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh
elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
b.
Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap
atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang.
Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi, elektron akan menyerap
energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah, elektron akan memancarkan
energi.
c.
Kedudukan elektron-elektron pada tingkat-tingkat energi tertentu yang
disebut kulit-kulit elektron.
Atom oleh Niels Bohr digambarkan sebagai berikut:
Dengan
n = kulit
• Kulit
1 Ã
Kulit K Ã
n = 1 Ã Jlh max e- = 2(1)2
= 2 e-
• Kulit
2 Ã
Kulit L Ã
n = 2 Ã Jlh max e- = 2(2)2
= 8 e-
• Kulit
3 Ã
Kulit MÃ
n = 3 Ã Jlh max e- = 2(3)2
= 18 e-
• Kulit
4 Ã
Kulit N Ã
n = 4 Ã Jlh max e- = 2(4)2
= 32 e-
• Kulit
5 Ã
Kulit O Ã
n = 5 Ã Jlh max e- = 2(5)2
= 50 e
5. Model Atom
Mekanika Kuantum
a. Kulit-kulit elektron bukan kedudukan yang
pasti dari suatu elektron, tetapi hanyalah suatu kebolehjadian saja.
b. Teori atom Bohr dapat dijelaskan oleh de Broglie melalui teori dualisme
partikel gelombang: elektron mempunyai sifat sebagai partikel sekaligus sebagai
gelombang.
c.
Heisenberg
mengungkapkan: posisi sekaligus kecepatan elektron tidak dapat
ditentukan secara pasti.
d.
Erwin Schrodinger menyatakan: meskipun
elektron memiliki tingkat energi tertentu, posisinya tidak dapat dipastikan.
Elektron-elektron berada dalam orbital tertentu dalam kulit atom, yaitu daerah
dengan peluang terbesar menemukan elektron.
e. Kedudukan suatu orbital ditentukan oleh bilangan kuantum
Lambang atom suatu unsur sama dengan lambang
unsurnya.
Untuk menentukan jumlah proton, elektron dan neutron
perlu diperhatikan hal-hal berikut:
q Nomor massa berbeda dengan nomor atom
q Nomor atom = Jumlah proton = Jumlah elektron (pada atom netral)
q
q Jumlah neutron = A – Z
Contoh :
1. Tentukan jumlah proton, elektron dan
neutron atom
Jawab :
P = 19 e
= 19 n = 39 - 19 = 20
2. Tentukan jumlah proton, elektron dan neutron dari !
Jawab :
P = 20 e = 18 n = 40 - 20 = 20
7. Menentukan
Isotop, Isobar dan Isoton
1.
Isotop adalah atom yang
mempunyai nomor atom sama tetapi memiliki nomor massa berbeda.
Contoh :
2.
Isobar adalah
unsur-unsur yang memiliki nomor atom berbeda tetapi nomor massa sama.
Contoh :
3.
Isoton adalah :
Atom-atom yang mempunyai jumlah neutron yang sama.
Contoh :
8. Konfigurasi
Elektron dan Diagram Orbital
a. Konfigurasi Elektron Sederhana
Konfigurasi elektron
adalah: Cara menggambarkan penyebaran elektron-elektron dalam kulit atom
Contoh
:
Catatan : Penulisan elektron dalam setiap kulit
tidak boleh melebihi jumlah elektron maksimal pada kulit bersangkutan
b. Konfigurasi
Elektron Per Sub Kulit
Konfigurasi elektron
adalah : Suatu cara penulisan yang menunjukkan distribusi elektron dalam
orbital-orbital pada kulit
Konfigurasi elektron berdasarkan diagram orbital berikut:
Urutan Kenaikan tingkat energi :
1s
-2s-2p-3s-3p-4s-3d-4p-5s-4d- dst
Untuk menuliskan konfigurasi elektron,
ada beberapa aturan yang harus di perhatikan:
1. Prinsip Aufbau :
“Elektron-elektron
dalam suatu atom berusaha untuk menempati subkulit-subkulit yang berenergi
rendah, kemudian baru ke tingkat energi yang lebih tinggi”
2. Kaidah Hund :
Elektron-elektron dalam orbital-orbital suatu subkulit cenderung untuk
tidak berpasangan. Elektron-elektron baru berpasangan apabila pada subkulit itu
sudah tidak ada lagi orbital kosong.
3.
Larangan Pauli :
Tidak ada dua elektron dalam satu atom yang boleh
mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.
Contoh :
Tuliskan
konfigurasi elektron dari atom 20 Ca!
Jawab
:
20
Ca :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Atau
20 Ca
: [Ar] 4s2
c.
Aturan Penuh
& Setengah Penuh
Terdapat
pada orbital subkulit d dan f, karena orbital yang setengah penuh (d5)
atau penuh (d10) bersifat lebih stabil dibandingkan dengan
orbital yang hampir setengah penuh (d4) atau hampir penuh (d9)
Contoh
Penerapan Aturan Penuh :
Unsur |
Konfigurasi Elektron |
|
Teoritis |
Kenyataan Eksperimen |
|
47A
g |
[K r]
5s2
4d9 |
[Kr] 5s1 4d10 |
29
Cu |
[A r] 4s2
3d9 |
[Ar] 4s1 3d10 |
Contoh
Penerapan Aturan Setengah Penuh :
Unsur |
Konfigurasi Elektron |
|
Teoritis |
Kenyataan Eksperimen |
|
42Mo |
[Kr] 5s2
4d4 |
[Kr] 5s1
4d5 |
24
C r |
[Ar]
4s2
3d4 |
[Ar] 4s1
3d5 |
Keren sangat lah...
BalasHapus