INOVASI PEMBELAJARAN KIMIA
ALAT PERAGA MODEL ATOM BOHR
Pendahuluan
Proses pembelajaran
adalah aktivitas inti dalam pendidikan. Proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu
sistem. Pembelajaran
konvensional hanya menitikberatkan pada komunikasi satu arah dalam proses
pembelajarannya. Guru menjadi pihak yang aktif dalam pembelajaran, sedangkan
siswa hanya mendengarkan. Pembelajaran modern seharusnya tidak lagi menampilkan
profil yang demikian. Dalam pembelajaran modern komunikasi timbal balik antara
siswa dan guru serta peran aktif siswa dalam pembelajaran harus dimunculkan.
Pengalaman langsung yang dialami siswa dalam pembelajaran adalah hal yang
sangat penting dalam usaha mencapai tujuan dan indikator pembelajaran.
Biasanya, dengan melihat, mendengar dan melakukan sendiri (mengalami)
pembelajaran akan lebih memberikan efek dan pemahaman terhadap siswa
dibandingkan siswa hanya mendengarkan.
Untuk bisa memunculkan keaktifan siswa, dibutuhkan
media pembelajaran yang cocok. Media
pembelajaran dimaksudkan
agar komunikasi antara guru dan siswa dalam hal penyampaian pesan dapat berjalan lebih efektif. Siswa lebih memahami dan mengerti
tentang konsep abstrak yang diinformasikan kepadanya. Siswa yang diajar lebih
mudah memahami materi pelajaran jika ditunjang dengan media pembelajaran.
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah ini sangat popular dalam dunia komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.
Salah satu bentuk media pembelajaran adalah alat
peraga. Pengertian alat peraga menurut
beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1.
Menurut Sudjana (2009), pengertian
alat peraga pendidikan adalah
suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru
agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien.
2.
Menurut Faizal (2010), mendefinisikan Alat Peraga Pendidikan sebagai instrument audio maupun visual
yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan
membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi.
3.
Menurut
Amir Hamzah
(1981), bahwa
Alat Peraga Pendidikan adalah adalah alat-alat yang dapat dilihat dan didengar
untuk membuat cara berkomunikasi menjadi efektif”.
Dari uraian di atas
jelaslah bahwa pengertian alat peraga pendidikan adalah merupakan segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Tujuan dan manfaat alat peraga adalah sebagai berikut :
1.
Alat peraga pendidikan bertujuan agar proses
pendidikan lebih efektif dengan jalan meningkatkan semangat belajar siswa
2. Alat
peraga pendidikan memungkinkan lebih sesuai dengan perorangan, dimana
para siswa belajar dengan banyak kemungkinan sehingga belajar berlangsung
sangat menyenangkan bagi masing-masing individu
3.
Alat peraga pendidikan memiliki manfaat agar waktu belajar lebih efisien.
4.
Alat peraga dapat
meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar
Dalam pembelajaran kimia di SMA, salah satu materi pembelajaran yang tergolong abstrak adalah materi yang berkaitan dengan konsep atom. Dalam hal ini lebih spesifik pada bahasan model atom Bohr, karena model atom ini berkaitan langsung dengan beberapa subbahasan lain di dalam pembelajaran kimia, yaitu konfigurasi elektron, bilangan kuantum dan letak atom dalam sistem periodik. Oleh karena itu dibutuhkan media yang dapat memberikan gambaran lebih nyata terhadap konsep atom Bohr agar lebih mudah difahami siswa.
Berangkat
dari kondisi di atas, maka saya berinisiatif membuat alat peraga model atom
Bohr. Alat peraga ini nantinya dapat digunakan untuk membantu siswa memahami
konsep atom Bohr yang abstrak menjadi lebih tergambarkan dengan jelas. Kondisi
elektron dalam atom pun dapat disaksikan siswa secara lebih nyata dengan model
elektron yang dibuat sesuai dengan arah rotasinya. Dengan alat peraga ini,
siswa dapat memahami susunan-susunan elektron dalam orbital, menentukan
bilangan kuantum untuk elektron terakhir dan bahkan dapat langsung menentukan
letak suatu unsur dalam sistem periodik unsur.
Nama Alat
Nama alat peraga inovasi pembelajaran ini adalah alat peraga Model Atom
Bohr
Tujuan
Tujuan
pembuatan alat peraga ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep atom Bohr
2. Untuk mempermudah siswa dalam memahami cara mengisi elektron dalam atom
(membuat konfigurasi elektron)
3.
Untuk mempermudah siswa menentukan bilangan kuantum
4.
Untuk mempermudah siswa menentukan golongan dan periode suatu unsur
dalam sistem periodik
Manfaat
Manfaat dari pembuatan alat
peraga ini adalah:
1.
Siswa dapat memahami konsep atom Bohr yang abstrak dengan lebih mudah
2.
Siswa memahami cara mengisi elektron dalam atom dengan pengalaman
langsung
3.
Siswa lebih mudah dalam menentukan bilangan kuantum
4.
Siswa lebih mudah dalam menentukan golongan dan periode suatu unsur
dalam sistem periodik
Rancangan/ Desain Alat Peraga
Inovasi pembelajaran yang
dikembangkan adalah berupa media pembelajaran kimia pada sub bab teori
atom Bohr , konfigurasi elektron dan bilangan kuantum di kelas XI IPA. Media pembelajaran ini
berupa alat peraga model atom Bohr yang diciptakan sendiri secara sederhana dengan
mengacu pada model atom Bohr yang dilengkapi dengan subkulit pada masing-masing
kulitnya. Alat peraga ini dapat digunakan untuk menjelaskan model atom Bohr itu
sendiri dan menjelaskan cara pengisian elektron dalam pembahasan konfigurasi
elektron
serta menentukan bilangan kuantum.
Rancangan
Awal
Rancangan awal dari alat
peraga ini dibuat menggunakan komputer dengan program sederhana paint. Desain
tersebut memuat adanya gambar atom dengan inti atom yang dilapisi kulit atom
yang berbeda tingkat energinya. Setiap kulit menampilkan gambar subkulit dan
orbital yang ada pada kulit tersebut. Setiap orbital dilengkapi dengan ruang
yang bisa ditempati oleh elekron. Gambar 1 menunjukkan konsep dasar model atom Bohr.
Gambar
1. Konsep Dasar Alat Peraga
Model Atom Bohr
Keterangan :
1. Kulit 1 (pertama) adalah kulit yang memiliki
tingkat energi terendah dimana hanya terdapat satu subkulit 1s dengan sebuah
orbital. Karena orbital s hanya boleh terisi maksimal 2 buah elektron, maka
pada kulit ini hanya terdapat 2 buah elektron.
2. Kulit 2 memiliki tingkat energi yang lebih
tinggi dari kulit 1. Terdapat 2 subkulit, yaitu subkulit 2s dan 2p dengan jumlah elektron maksimal adalah 8 elektron.
3. Kulit 3 memiliki tingkat energi yang lebih
tinggi dari kulit 2. Pada kulit ini terdapat subkulit 3s, 3p dan 3d. Jumlah
elektron maksimal adalah 18 elektron.
4. Kulit 4 memiliki subkulit 4s, 4p, 4d dan 4f. Kulit ini memiliki subkulit 4s, 4p, 4d dan 4f (jumlah elektron maksimal adalah 32 elektron).
Pada alat peraga ini dibuat hanya sampai pada kulit ke-4 saja, sedangkan untuk kulit besar dari 4 tidak tersedia.
Penggunaan Alat di Sekolah
Alat peraga ini
digunakan untuk membantu mempermudah siswa dalam memahami atom Bohr yang
terkait dengan konfigurasi elektron dan penentuan bilangan kuantum. Pembahasan
tentang atom adalah pembahasan yang bersifat abstrak karena yang menjadi objek
pembelajaran memiliki ukuran yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Oleh
karenanya dibutuhkan alat peraga yang memberikan kesan lebih nyata mengenai
atom secara jelas.
Materi
dalam mata pelajaran kimia di SMA yang terkait dengan alat peraga ini adalah
pada pembahasan struktur atom di kelas XI IPA, khususnya pada sub bahasan model
atom Bohr, konfigurasi elektron, bilangan kuantum dan penentuan letak unsur
dalam sistem periodik. Walaupun di kelas X terdapat bahasan tentang model atom,
namun belum dimaksudkan untuk menjelaskan konsep orbital atom. Oleh karena itu,
alat ini lebih tepat digunakan untuk bahasan struktur atom di kelas XI IPA.
Cara penggunaan alat peraga ini
adalah :
1. Guru memperkenalkan alat peraga kepada siswa serta memberikan penjelasan
tentang fungsi dan kegunaannya.
2.
Guru menjelaskan konsep dasar atom menurut teori atom Bohr dan cara
mengisi elektron pada setiap kulit (konfigurasi elektron), menjelaskan cara
menentukan bilangan kuantum dan letak unsur dalam sistem periodik unsur.
3. Siswa secara bergiliran mencoba untuk mengisi elektron ke dalam orbital
atom yang ditentukan oleh guru, sekaligus menentukan bilangan kuantum dan letak
unsur dalam sistem periodik unsur.
Pengisian elektron harus memperhatikan hal-hal
berikut:
-
Pastikan menyiapkan elektron sesuai dengan nomor atom unsurnya
-
Model elektron di tempelkan terhadap model orbital yang telah ditentukan
posisinya
-
Pengisian elektron haru mematuhi aturan Aufbau (mendahulukan pengisian
elektron pada orbital yang tingkat energinya lebih rendah) dan aturan Hund
(elektron baru berpasangan jika sudah tidak ada lagi orbital yang kosong)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar