INOVASI PEMBELAJARAN KARTU DOMINO TATANAMA SENYAWA KOMPLEKS
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah,
pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Proses
pembelajaran tentunya akan dapat dilaksanakan dengan lebih baik apabila telah
dirancang dengan baik pula. Keberhasilan
pencapaian pendidikan banyak bergantung pada proses pembelajaran yang
berlangsung secara efektif dan melibatkan banyak aktivitas peserta didik. Agar
pembelajaran berlangsung secara efektif dan melibatkan peserta didik secara
aktif, selain penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
materi pelajaran peran dari alat bantu pembelajaran juga sangat penting.
Menurut Oemar Hamalik (2006), pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas,
perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan
pembelajaran. Menurut Sudjana, pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap
upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan
interaksi edukatif antara dua pihak yaitu antara peserta didik dan pendidik
yang melakukan kegiatan membelajarkan.
Pembelajaran yang diasuh guru di kelas terkadang terasa belum memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini tentunya dapat disebabkan oleh banyak faktor yang
mempengaruhi, misalnya metode
pembelajaran yang dipilih oleh guru belum
sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan. Atau mungkin
proses belajar mengajar itu sendiri belum terasa
menarik bagi peserta didik
sehingga mengakibatkan rendahnya penyerapan
materi pembelajaran oleh peserta didik. Pembelajaran terasa kurang menarik ini
mungkin disebabkan oleh pembelajaran yang diterapkan guru hanya berlangsung
satu arah. Peserta didik pasif mendengarkan guru yang menerangkan di depan
kelas dan tidak berperan aktif dalam pembelajaran. Mungkin juga karena materi
pelajaran tersebut membutuhkan alat bantu pembelajaran sehingga lebih mudah
untuk dipahami.
Pada pembelajaran tahun
sebelumnya, penulis menemukan bahwa hasil belajar yang diperoleh peserta didik di kelas XII IPA
SMA Negeri 1 Lingga pada pokok bahasan tatanama senyawa kompleks masih rendah. Pada
proses pembelajaran saat itu penulis menerapkan metode konvensional yaitu
metode ceramah. Penulis menjelaskan tentang cara memberikan nama pada senyawa
kompleks dan memberikan contoh di depan kelas, kemudian penulis memberikan
tugas mandiri mengerjakan soal latihan. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik
hanya mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru tanpa ada keterlibatan
secara langsung dalam pembelajaran. Hanya ketika mengerjakan soal peserta didik
baru terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Namun, motivasi siswa dalam
mengerjakan latihan masih rendah.
Untuk menyikapi permasalahan ini, penulis mencoba
melakukan perbaikan dalam pembelajaran, yaitu dengan mengaktifkan siswa dalam
diskusi kelompok. Di dalam diskusi tersebut, siswa diajak berlatih untuk
menamai senyawa kimia dengan permainan kartu domino senyawa kompleks. Kartu
domino ini adalah alat bantu agar peserta didik bisa belajar secara
menyenangkan dalam mengerjakan soal terkait penamaan senyawa kompleks.
Disamping itu dengan inovasi ini diharapkan tumbuh keaktifan siswa serta
kemampuan bekerjasama dan berkomunikasi dalam kelompok.
B.
Nama Karya Inovasi
Karya
inovasi pembalajaran ini berupa kartu domino tatanama senyawa kompleks yang
digunakan untuk membantu peserta
didik menamai senyawa pada pokok bahasan tatanama senyawa kompleks di kelas XII IPA.
C.
Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan tujuan inovasi pembelajaran
adalah sebagai berikut :
1.
Untuk membantu
mempermudah peserta didik dalam memahami penamaan
tatanama senyawa kompleks.
2.
Untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, memupuk
semangat kerjasama serta kemampuan berkomunikasi dalam kelompok.
3.
Untuk
menumbuhkan motivasi belajar peserta didik pembelajaran.
D.
Manfaat
Inovasi
pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak
antara lain sebagai berikut :
a.
Bagi
Peserta
Didik
1) Dapat mempermudah
peserta didik dalam memahami penamaan
tatanama senyawa kompleks.
2) Dapat
meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, memupuk
semangat kerjasama serta kemampuan berkomunikasi dalam kelompok.
3) Dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik
pembelajaran.
b.
Bagi
Guru
1) Dengan
adanya inovasi pembelajaran, guru memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
menyikapi pembelajaran di
kelas.
2) Guru
dapat mencari solusi atau pemecahan masalah
pembelajaran yang terjadi di kelas.
c.
Bagi
Sekolah
1)
Kualitas pembelajaran di sekolah akan
lebih baik dengan adanya inovasi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
2) Inovasi
yang bermanfaat dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik akan
berdampak juga pada
prestasi belajar secara umum.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dasar Teori
Pembelajaran didefinisikan sebagai pengorganisasian atau penciptaan atau
pengaturan suatu kondisi lingkungan yang sebaik-baiknya yang memungkinkan
terjadinya belajar pada peserta didik. Menurut Winataputra (2008), pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar pada peserta didik. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya guru untuk
mengarahkan peserta didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat
mencapai tujuan belajar sesuai dengan yang diharapkan. Pembelajaran seharusnya melibatkan partisipasi peserta didik dalam prosesnya, dimana peserta didik melakukan suatu
kegiatan pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
Kartu domino adalah kertas tebal berukuran kecil yang digunakan untuk
bermain dimana setiap kartu dibagi menjadi dua bagian. Setiap bidangnya berisi
0-6 titik. Sedangkan kartu yang dimaksud disini bukanlah kartu yang digunakan
orang untuk berjudi, melainkan kartu yang sengaja dibuat sebagai alat bantu
dalam pembelajaran untuk menarik minat belajar peserta didik dalam belajar
kimia khususnya materi tatanama senyawa kompleks. Kartu domino ini memuat rumus
dan nama senyawa kompleks pada dua bagian kartu tersebut. Peserta didik dapat
mencocokkan antara rumus senyawa dengan nama senyawanya dengan prinsip mirip
dengan permainan kartu domino, meskipun tidak sama sepenuhnya karena ada
beberapa penyesuaian yang diperlukan. Kartu domino merupakan suatu media atau
alat bantu pembelajaran yang dapat digunakan untuk menarik minat peserta didik
dalam pembelajaran.
Pembelajaran menggunakan kartu domino ini dilatarbelakangi adanya strategi
belajar yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif belajar
dengan cara merubah metode pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada peserta didik. Dalam
pembelajaran kimia dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino dirasakan
akan lebih efektif dan berhasil daripada menggunakan metode ceramah karena ada
keasyikan tersendiri dalam belajar sehingga peserta didik akan tertarik dan
mudah untuk memahami pelajaran yang dipelajari.
B.
Alternatif
Rancangan Aplikasi Karya Inovasi Pembelajaran
Inovasi pembelajaran yang penulis kembangkan pada kesempatan ini adalah
alat
bantu pembelajaran yaitu kartu domino tatanama senyawa kompleks. Alat bantu ini
dibuat untuk memotivasi peserta didik dalam pembelajaran sehingga pembelajaran
dapat mengaktifkan peserta didik dan berjalan secara menyenangkan.
Rancangan
awal kartu domino tatanama senyawa kompleks secara sederhana dapat digambarkan
sebagai berikut:
C.
Penggunaan
dalam Pembelajaran
Kartu domino tatanama senyawa
kompleks ini digunakan dalam
pembelajaran pada sub pokok bahasan tatanama senyawa kompleks kelas XII IPA di
SMAN 1 Lingga. Peserta didik dibagi dalam
sembilan kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari maksimal 4 orang.
Aturan dalam permainan kartu domino tatanama
senyawa kompleks adalah sebagai berikut :
1)
Salah seorang pemain mengocok kartu domino tatanama
senyawa kompleks.
2) Kartu dibagikan kepada setiap pemain masing-masing
empat buah kartu, dan sisanya disimpan atau ditumpuk di atas meja di
tengah-tengah para pemain.
3)
Pengocok kartu mengambil satu buah kartu dari
tumpukan sisa kartu yang dibagikan dan kemudian diletakkan di atas meja.
4)
Permainan dimulai sesuai dengan aturan yang berlaku
dalam permainan domino.
5)
Setiap pemain mencari pasangan untuk kartu yang ada
di atas meja
6) Tuliskan di lembar LKPD, rumus senyawa dan nama
senyawanya serta ligan dan biloks atom pusatnya.
7)
Kemudian sesuai arah jarum jam, pemain lain membuat
pasangan kartu di meja.
8)
Demikian seterusnya sampai tumpukan kartu habis.
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Pelaksanaan
pembelajaran menggunakan kartu domino tatanama senyawa kompleks ini dapat
membuat kegiatan mengerjakan soal latihan terasa lebih menyenangkan. Anggapan
selama ini bahwa mengerjakan tugas latihan soal itu membosankan dapat dihindari
dengan menerapkan pembelajaran menggunakan kartu domino tatanama senyawa
kompleks. Disamping itu, pembelajaran berhasil mengaktifkan peserta didik untuk
berperan dalam pembelajaran.
Penggunaan kartu
domino tatanama senyawa kompleks dalam pembelajaran membuktikan bahwa sangat pentingnya kreatifitas guru
dalam merancang pembelajaran dalam bentuk karya inovatif pembelajaran, sehingga
dapat membantu proses belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu,
sangat diperlukan semangat dan kesungguhan guru dalam melahirkan ide-ide
kreatif untuk perbaikan pembelajaran di kelas, sehingga guru tidak kehabisan
cara dalam menyikapi permasalahan yang timbul dalam pembelajaran.
Penggunaan ular tangga koloid ini pada akhirnya akan dapat
meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada pokok bahasan koloid di kelas XII IPA. Tentunya juga
dapat digunakan untuk materi pembelajaran lain yang sifatnya membantu dalam mengerjakan soal latihan
sehingga peserta didik lebih bersemangat untuk berperan aktif.
B.
Saran
Dengan adanya uraian dari simpulan
diatas maka penulis ingin memberikan saran kepada berbagai pihak antara lain:
1. Bagi
Siswa
Siswa hendaknya dengan sepenuh hati mengikuti arahan
guru dalam pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat
tercapai. Kesungguhan dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki dalam
melaksanakan tugas yang diberikan dengan sebaik mungkin akan sangat menentukan
keberhasilan pembelajaran.
2. Bagi
Guru
Guru hendaknya
tidak berhenti berinivosi dalam pembelajaran. Guru harus menciptakan inivasi-inovasi baru yang
lebih kreatif untuk menunjang
pembelajaran di kelasnya. Terkadang
bukannya pembelajaran yang kita lakukan tidak baik, hanya saja terkadang kita
kurang maksimal, kurang kreatif dan inovatif dalam menyikapi permasalahan yang
terjadi. Berhenti berinovasi berarti merencanakan kegagalan dalam pembelajaran.
3. Bagi
Sekolah
Sekolah terutama kepala sekolah hendaknya selalu memberikan
motivasi dan semangat kepada para guru untuk melakukan inovasi pembelajaran
agar dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran. Setidaknya, dengan baiknya hasil belajar yang dicapai siswa akan
meningkatkan kualitas dan menaikkan
prestise dan nama baik sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar