4 Okt 2024

Mekanika Kuantum

MEKANIKA KUANTUM

Kimia

Pengertian Teori Atom Mekanika Kuantum Menurut Para Ahli


Louis de Broglie


Ilmuwan yang pertama kali memberikan pendapatnya mengenai mekanika kuantum adalah sosok ahli asal Prancis bernama Louis Victor de Broglie. Louis menjelaskan bahwa model atom mekanika kuantum ini merupakan suatu gerakan dari partikel yang menyerupai elektron dan memiliki sifat panjang gelombang. 


2  Werner Heisenberg


Setelah Louis de Broglie, ada ilmuwan kedua yang memaparkan pendapatnya mengenai teori atom mekanika kuantum, yaitu ilmuwan asal Jerman, Werner Heisenberg. 


Heisenberg mengaitkan model mekanika kuantum dengan asas ketidakpastian, dimana kedudukan dan momentum elektron sulit bahkan tidak bisa ditentukan dengan benar secara bersamaan. 


3  Erwin Schrodinger


Ketiga, ada ilmuwan asal Austria bernama Erwin Schrodinger yang ikut membahas soal teori atom mekanika kuantum. Schrodinger menyatakan pendapatnya bahwa elektron juga bisa disebut sebagai gelombang materi yang memiliki gerakan sama seperti gerakan gelombang. Pendapat dari Schrodinger ini dikenal dengan sebutan mekanika gelombang alias mekanika kuantum. 


Pendapat Schrodinger juga sedikit serupa dengan pendapat Heisenberg dimana ia menjelaskan bahwa kedudukan elektron tidak bisa ditentukan secara pasti secara bersamaan, tetapi  kedudukan elektron hanya bisa ditentukan melalui kemungkinan keberadaannya saja. Menurutnya kemungkinan terbesar dalam menemukan elektron berada di orbital. (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});


Model Atom Mekanika kuantum


Dalam model mekanika kuantum, atom dijelaskan bahwa memiliki elektron yang bergerak seperti suatu gelombang yang mengelilingi orbit tertentu seperti planet yang mengitari matahari. Elektron atau gelombang tersebut tidak memiliki posisi tertentu di dalam suatu ruang sehingga sulit untuk ditentukan. Posisi dari elektron itu hanya bisa ditemukan di suatu ruangan melalui probabilitas atau peluangnya saja. Makin besar peluang yang ada, maka akan ditemukan pula elektronnya. Kedudukan tersebut kemudian digambarkan melalui bilangan kuantum. 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa model atom dengan dasar prinsip elektron bergerak seperti gelombang  merupakan model atom mekanika kuantum.


Kelebihan Teori Atom Mekanika Kuantum

Model atom mekanika kuantum bisa menjelaskan posisi elektron dengan melihat probabilitas atau kemungkinan letak dari orbit. 

Mampu menjelaskan posisi elektron ketika sedang bergerak melintasi orbit.

Teori atom mekanika kuantum mampu mengukur perpindahan emisi dan energi eksitasi.

Teori ini juga bisa merincikan soal  proton dan neutron di dalam inti atom dan elektron pada orbit


Kelemahan Teori Atom Mekanika Kuantum


Persamaan model atom mekanika kuantum terbatas dan hanya bisa diterapkan pada atom yang berelektron tunggal dan partikel di dalam suatu ruang.


Pada sistem makroskopis yang ada di dalam suatu kumpulan atom, model atom mekanika kuantum akan sulit diterapkan. 

22 Apr 2024

KESEPAKATAN KELAS

 

Apa itu Kesepakatan Kelas

Kesepakatan kelas adalah pernyataan tujuan bersama dan standar perilaku antara siswa dan guru dalam lingkungan kelas. Kesepakatan ini menetapkan harapan untuk semua orang di kelas dan mendorong rasa saling menghormati, kerja sama, dan keamanan.

Dalam pembuatannya harus menyertakan daftar konsekuensi jika melanggar perjanjian, sehingga setiap orang yang terlibat tahu apa yang akan terjadi jika mereka menyimpang dari aturan.

Kunci untuk membuat perjanjian kelas yang sukses adalah kolaborasi antara guru dan siswa-yang berarti melakukan percakapan terbuka tentang semua aspek, mulai dari harapan, peraturan dan konsekuensi hingga nilai-nilai seperti rasa hormat, kerja sama, keamanan, dan komunikasi yang baik. 

Dengan bekerja sama dalam hal ini, setiap orang akan merasa memiliki dan dapat membantu menumbuhkan lingkungan di mana setiap orang merasa didengar dan dihormati. (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Manfaat Memiliki Perjanjian Kelas

Perjanjian Kelas bermanfaat bagi guru dan siswa karena menetapkan standar perilaku kelas yang diharapkan. Selain itu, ketika kedua belah pihak memahami dan menyetujui parameter perilaku dan harapan, maka akan tercipta dasar yang kuat untuk pembelajaran yang efektif.

Berikut adalah beberapa manfaat dari adanya Perjanjian Kelas:

  • Membantu menciptakan suasana saling menghormati di dalam kelas.
  • Menetapkan ekspektasi komunikasi yang jelas antara guru dan siswa.
  • Mendorong hubungan yang positif antara guru dan siswa.
  • Membantu mencegah kebingungan dan kesalahpahaman dengan menguraikan aturan dan harapan yang diikuti oleh semua orang.
  • Hal ini dapat mengurangi tingkat stres di dalam kelas sehingga siswa merasa lebih rileks saat belajar.

Tujuan Kesepakatan Kelas

Kesepakatan kelas penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan produktif. Perjanjian ini memberikan panduan bagi guru dan siswa tentang perilaku yang dapat diterima, berfungsi sebagai pengingat akan harapan, dan membantu memastikan rasa hormat satu sama lain.

Tujuan dari perjanjian kelas adalah untuk:

  • Menciptakan saling pengertian antara guru dan siswa
  • Mendorong dialog terbuka antara guru dan siswa
  • Membantu menetapkan harapan yang jelas
  • Menumbuhkan lingkungan belajar yang aman dan saling menghormati
  • Mendorong rasa tanggung jawab di dalam kelas
  • Memastikan setiap orang bertanggung jawab atas tindakan mereka
  • Memperjelas apa yang sesuai dalam situasi tertentu.

Membuat kesepakatan kelas memberikan kerangka kerja kolaboratif untuk diikuti oleh guru dan siswa yang memfasilitasi rasa hormat, komunikasi yang efektif, keamanan, dan kesuksesan secara keseluruhan.

Peran Kesepakatan Kelas dalam Pembelajaran

Memiliki perjanjian kelas yang jelas dapat membuat perbedaan besar dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Perjanjian kelas yang baik adalah perjanjian yang saling menguntungkan antara guru dan siswa, yang menguraikan ekspektasi perilaku yang sesuai, aturan kelas, dan konsekuensi.

Tujuan dari membuat perjanjian kelas adalah untuk memastikan bahwa siswa merasa aman, dihormati, dan termotivasi untuk belajar di lingkungan yang mendorong kolaborasi dan rasa hormat untuk semua. Perjanjian tersebut juga harus memberikan panduan tentang bagaimana siswa dapat berkontribusi secara produktif dan mengambil alih proses pembelajaran mereka sendiri.

Ekspektasi kelas yang didefinisikan dengan jelas akan membantu mengatur suasana keterlibatan dan pencapaian siswa. Perjanjian kelas yang efektif akan menguraikan peran yang harus dimainkan oleh semua anggota kelas agar semua orang mendapatkan manfaat dari pengalaman belajar-mengajar. Sebagai contoh, perjanjian tersebut harus mencakup ekspektasi tentang:

  • menghadiri kelas tepat waktu
  • mendengarkan secara aktif
  • berkolaborasi dengan teman sebaya dalam proyek
  • menghormati guru dan teman sebaya
  • partisipasi dalam diskusi
  • menyelesaikan tugas tepat waktu
  • mengikuti instruksi
  • menyelesaikan konflik tanpa kekerasan atau agresi verbal

Dengan menetapkan ekspektasi ini di awal perkuliahan atau semester, hal ini akan menumbuhkan suasana di mana setiap orang dapat bekerja sama secara produktif.

Contoh Kesepakatan Kelas SMA

Perjanjian kelas adalah komponen penting dari setiap lingkungan belajar yang sukses, namun seringkali diabaikan. Untuk memastikan bahwa siswa Anda memiliki pengalaman belajar yang nyaman dan produktif, penting untuk memiliki perjanjian kelas yang jelas.

Berikut adalah contoh perjanjian kelas sekolah menengah yang dapat Anda gunakan sebagai titik awal:

  1. Menghormati
    Semua siswa diharapkan untuk menghormati satu sama lain, guru, dan semua materi kelas.
  1. Komunikasi
    Nada yang sopan dan santun harus dipertahankan selama semua percakapan dan debat di kelas.
  1. Kehadiran
    Siswa harus datang tepat waktu dan tepat waktu untuk setiap sesi kelas.
  1. Partisipasi
    Siswa diharapkan untuk berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan kelas, diskusi, dan tugas.
  1. Tenggat Waktu Penugasan
    Semua tugas harus diselesaikan pada tenggat waktu yang ditentukan atau diatur sebelumnya dengan guru jika ada pengecualian.
  1. Kerahasiaan
    Kerahasiaan harus dijaga ketika mendiskusikan informasi apa pun yang dibagikan di kelas atau bekerja dengan teman sebaya dalam tugas atau proyek tim apa pun.
  1. Penggunaan Ponsel
    Penggunaan ponsel dilarang selama sesi kelas kecuali jika ada izin sebelumnya dari guru untuk tujuan pendidikan.
  1. Kebijakan Penggunaan Teknologi
    Semua teknologi yang dibawa ke dalam kelas harus mengikuti kebijakan penggunaan teknologi sekolah dan harus mematuhi pedoman yang diberikan oleh guru untuk digunakan di kelas jika ada.
  1. Jujur
    Siswa harus berani mengakui kesalahan, tidak mengambil barang milik teman, dan mengatakan kejadian sebenarnya tanpa ada yang ditutup-tutupi.
  1. Saling Menghargai Sesama Teman
    Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, pastikan siswa tidak bertengkar dengan temannya, tidak boleh melemparkan lelucon yang berlebihan atau mengarah ke perundungan, dapat berteman dengan baik.

    Membuat perjanjian kelas yang terperinci adalah cara yang efektif untuk memberikan ekspektasi yang konsisten bagi semua orang yang terlibat untuk memastikan bahwa setiap orang dapat memiliki pengalaman belajar yang menyenangkan di lingkungan yang aman!

Cara Membuat Kesepakatan Kelas

Menciptakan kesepakatan kelas yang efektif membutuhkan komunikasi yang jelas antara guru, siswa, dan orang tua. 

Perjanjian kelas yang baik tidak hanya membantu menciptakan lingkungan belajar yang saling menghormati, tetapi juga memastikan bahwa harapan semua pihak jelas.

Berikut adalah beberapa langkah untuk membuat perjanjian kelas yang sukses:

  1. Diskusikan tujuan pembuatan perjanjian kelas dengan para siswa: Jelaskan mengapa memiliki kesepakatan dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif.
  2. Mintalah umpan balik dari siswa: Ajukan pertanyaan seperti “Apa saja yang menurut Anda harus dimasukkan dalam kesepakatan kelas kita?” untuk mengajak siswa berpikir tentang apa yang mereka yakini penting.
  3. Dorong partisipasi aktif: Beri tahu setiap siswa bahwa pendapat mereka penting dan masukan mereka dihargai.
  4. Buatlah dokumen bersama-sama: Setelah masukan dari siswa diterima, guru harus menggunakannya untuk membuat draf kesepakatan kelas dan memeriksanya bersama seluruh kelas sebelum menyelesaikannya. Doronglah kerja sama yang saling menguntungkan dengan meminta semua orang meninjau dan menandatangani dokumen tersebut sebelum diberlakukan di kelas.
  5. Memperjelas ekspektasi: Pastikan ekspektasi perilaku, keterlibatan, dan komunikasi dinyatakan dengan jelas dalam perjanjian untuk menghindari kebingungan atau kesalahpahaman di antara siswa dan guru.
  6. Tempelkan dan tinjau secara teratur: Tempelkan perjanjian kelas di tempat yang mudah dilihat oleh semua anggota kelas, serta orang tua siswa, sehingga semua orang dapat merujuknya saat dibutuhkan atau mendiskusikannya selama konferensi orang tua dan guru jika perlu. Tinjau dokumen Anda secara berkala untuk menjaga agar ekspektasi tetap mutakhir atau melakukan perubahan ketika diinginkan oleh guru dan siswa.

Kesepakatan Kelas Merdeka Belajar

Perjanjian kelas yang efektif harus mencakup beberapa tingkat kebebasan dan fleksibilitas, sehingga siswa dapat mengambil alih pembelajaran mereka dan membuatnya lebih bermakna. Perjanjian Kelas Kebebasan Belajar memungkinkan adanya otonomi pribadi sambil tetap memupuk kolaborasi dan rasa hormat.

Jenis perjanjian ini dapat mencakup beberapa komponen, seperti:

  • Definisi yang jelas tentang tanggung jawab individu
  • Aturan dan parameter untuk diskusi kelas
  • Sarana komunikasi antara guru dan siswa
  • Strategi untuk menangani konflik atau ketidaksepakatan
  • Ekspektasi untuk partisipasi selama kegiatan

Dengan adanya kesepakatan yang mengakui otonomi siswa atas pembelajaran mereka, ruang kelas akan menjadi lebih kondusif untuk eksplorasi kreatif dan pemikiran kritis. 

Perjanjian semacam ini juga mendorong kesopanan di antara para siswa, yang dapat menghasilkan hubungan yang lebih dalam di dalam kelas.

Kesepakatan Kelas Guru Penggerak

Menggunakan Perjanjian Kelas untuk menguraikan ekspektasi akan membantu memastikan bahwa baik guru maupun siswa memahami batasan-batasan di dalam kelas. Berikut ini adalah cara membuat kesepakatan kelas guru penggerak:

  1. Membuat kesepakatan kelas bersama peserta didik
  2. Mensosialisasikan kesepakatan kelas kepada kepala sekolah dan wali peserta didik
  3. Menyusun jadwal
  4. Guru dan murid melaksanakan kesepakatan
  5. Evaluasi

Membuat kesepakatan kelas adalah cara yang bagus untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif bagi siswa. Tidak hanya memberikan struktur untuk perilaku di kelas, tetapi juga membantu membina hubungan positif antara siswa, guru, dan orang tua. 

Hal ini juga mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri dan membangun rasa saling menghormati di antara semua anggota kelas.

Sumber: 

https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/kesepakatan-kelas/

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

Karakteristik PBL :

1. Bersifat students-centered atau berpusat pada siswa.

2. Dapat diselesaikan dalam waktu yang pendek (singkat) atau tidak terlalu lama.

3. kegiatan dimulai dengan sajian masalah yang harus dipecahkan atau dipelajari lebih lanjut oleh siswa. Masalah yang disajikan seringkali dibingkai dalam skenario atau format studi kasus. Masalah biasanya akan dirancang dengan meniru kompleksitas permasalahan di kehidupan nyata. Tugas belajar yang dilakukan siswa pun sangat bervariasi dalam cakupan, waktu dan kecanggihan. (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

4. Hasil akhirnya adalah solusi dari masalah yang diberikan dan tidak harus dalam bentuk produk khusus. Bisa saja hasil akhirnya berupa tulisan atau presentasi.

Langkah-Langkah Penerapan Problem Based Learning

1. langkah pertama adalah menyampaikan pada siswa tentang tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudian, guru menyajikan sebuah masalah yang harus dipecahkan siswa. Masalah ini berguna untuk meningkatkan rasa ingin tahu, kemampuan analisis, juga inisiatif. Setiap siswa harus memahami berbagai istilah serta konsep yang ada dalam masalah. Guru memiliki peran penting sebagai pemberi motivasi agar setiap siswa terlibat langsung dalam pemecahan masalah. Contoh Problem based learning misalnya guru menunjukkan sebuah foto atau video tentang sampah yang menumpuk di pinggir  jalan.

2. langkah kedua yaitu pengorganisasian siswa. Setiap siswa dalam kelompoknya akan menyampaikan informasi yang sudah dimiliki tentang masalah yang ada. Kemudian, mereka akan berdiskusi untuk membahas informasi faktual, dan juga informasi yang dimiliki setiap siswa. Pada tahap ini kegiatan brainstorming dilakukan. Guru berperan membantu siswa untuk mengorganisasikan tugas belajar yang relevan dengan masalah yang disajikan.

Dari langkah pertama, Guru meminta siswa memberikan pendapatnya tentang gambar  atau video yang diberikan. Dan dibimbing untuk dapat mengidentifikasi masalah yang ditimbulkan dari gambar tersebut yang harus ditemukan penyelesaiannya.

3. Selanjutnya, Guru melakukan kegiatan pembimbingan untuk mendorong siswa dalam pengumpulan informasi yang relevan, melaksanakan eksperimen, hingga mendapat insight untuk pemecahan masalah. Pada tahap ini guru dapat memberikan lembar kerja yang dapat memandu siswa dalam melakukan investigasi, mendalami materi, dan untuk menemukan solusi.

4. Guru selain melakukan proses pembimbingan juga dapat membantu siswa ketika proses perencanaan dan penyajian hasil akhir. Beberapa di antaranya seperti video, model, laporan, dan membagi tugas di antara anggota dalam kelompok.

Tahap keempat ini adalah periode dimana siswa mencatat  data hasil penyelidikan kelompok dalam Lembar Kerja, mengolah data yang diperoleh dari kelompoknya, dan menjawab pertanyaan pada Lembar Kerja. Selanjutnya siswa menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk yang sudah disepakati. Bisa menggunaka taabel, infografis, dan lain sebagainya.

5. Langkah terakhir adalah melakukan evaluasi dan juga refleksi. Guru dapat mengarahkan siswa untuk melakukan refleksi dan evaluasi dalam setiap proses yang dijalankan dalam penyelidikan. Pada akhir pembelajaran, siswa dan guru mengevaluasi hasil penyelidikan melalui diskusi kelas. Guru membimbing siswa untuk menganalisis hasil pemecahan masalah tentang jumlah penduduk dan sampah di lingkungan sekitar. Siswa diharapkan menggunakan buku sumber untuk membantu mengevaluasi hasil diskusi. Selanjutnya, siswa akan mempresentasikan hasil penyelidikan dan diskusi di depan kelas dan kemudian dilakukan kegiatan penyamaan persepsi.  Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari siswa menggunakan  paper and pencil test atau authentic assesment. 

Sumber tulisan: 

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/perbedaan-project-based-learning-dan-problem-based-learning

20 Mar 2024

SOAL LATIHAN US KIMIA KELAS XII

1.     Berikut yang merupakan molekul unsur adalah ….

A.    CO2

B.    H2O

C.    CaCO3

D.    O2

E.    OH

 

2.     Gambar berikut ini merupakan perkembangan model atom



Model atom Thomson adalah model atom nomor ....

A.    (1)

B.    (2)

C.    (3)

D.    (4)

E.    (5)

 

3.  Unsur X mempunyai nomor atom 18 dan nomor massa 40, dapat disimpulkan bahwa unsur X mempunyai proton, electron dan neutron berturut-turut...

A.    40, 18, 18

B.    40, 40, 18

C.    18, 18, 22

D.    18, 22, 22

E.    22, 22, 18

 

4.     Diketahui nomor atom Na = 11, konfigurasi elektron ion Na+ adalah ....

A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6

B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5

C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3

D. 1s2 2s2 2p6 3s1

E. 1s2 2s2 2p6

 

5.     Harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir dari atom 16S adalah…

A. n = 2, l = 0, m = 0, s = -1/2

B. n = 3, l = 1, m = -1, s = -1/2

C. n = 3, l = 1, m = 0, s = -1/2

D. n = 3, l = 1, m = 0, s = +1/2

E. n = 3, l = 1, m = +1, s = +1/2

 

6.     Unsur Y memiliki nomor atom 26. Dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan dan periode ….

A. IIA dan 6

B. VIB dan 3

C. VIB dan 4

D. VIIIB dan 3

E. VIIIB dan 4

 

7.     Perhatikan reaksi-reaksi berikut ini:

(1) C (s) + O2 (g) → CO2 (g)

(2) MgO (s) → Mg (s) + ½ O2 (g)

(3) 2S (s) + 3O2 (g) → SO3 (g)

(4) H2O (l) → H2 (g) + ½ O2 (g)

Di antara reaksi-reaksi di atas yang merupakan reaksi oksidasi adalah….

A.    (1) dan (2)

B.    (2) dan (3)

C.    (1) dan (3)

D.    (1) dan (2)

E.    (2) dan (4)

8.     Diketahui beberapa zat :

(1)  LPG

(2)  Bensin

(3)  Solar

(4)  Alkohol

(5)  Kerosin

Yang merupakan hasil fraksi minyak bumi adalah….

A.    (1),(2),(3) dan (4)

B.    (1),(3),(4) dan (5)

C.    (1),(2),(3) dan (5)

D.    (1),(2),(4) dan (5)

E.    (2),(3),(4) dan (5)


9.     Perhatikan reaksi berikut!

CO2 (g) C (g) + O2 (g) ΔH = + S kJ

Berdasar data tersebut di atas maka Δ𝐻𝑓𝑜 CO2 adalah .... kJ/mol

A.    + 2S

B.    + S

C.    – S/2

D.    – S

E.    – 2S

 

10.  Diketahui diagram siklus reaksi sebagai berikut :

10


 

Besarnya nilai ∆H3 adalah ....

A.  ∆H3 = +Q kJ + R kJ – P kJ

B.  ∆H3 = +Q kJ – R kJ – P kJ

C. ∆H3 = + R kJ + P kJ –Q kJ

D.  ∆H3 = + R kJ – ( P kJ + Q kJ )

E.   ∆H3 = +Q kJ + R kJ + P kJ

 

 

11.  Perhatikan ilustrasi percobaan laju reaksi dengan berbagai perlakuan seperti berikut:


 

Pada percobaan 3 dan 5 laju reaksi dipengaruhi oleh ....

A.    Suhu

B.    Konsentrasi

C.    Konsentrasi dan suhu

D.    Luas permukaan dan suhu

E.    Luas permukaan, suhu dan konsentrasi

12.  Data percobaan laju reaksi

2NO(g) + Br2(g) → 2NOB(g)

 


 

Berdasarkan data di atas, orde reaksi total adalah …

A.    0

B.    1

C.    2

D.    3

E.    4

 

13.  Reaksi : 2H2(g) + 2NO(g) → 2H2O(g) + N2(g)

Pernyataan berikut benar tentang laju reaksi, kecuali ….

A.    Penambahan konsentrasi H2 tiap satuan waktu

B.    Penambahan konsentrasi H2O dan N2 tiap satuan waktu

C.    Pengurangan konsentrasi H2 tiap satuan waktu

D.    Pengurangan konsentrasi H2 dan NO tiap satuan waktu

E.    Penambahan konsentrasi N2 tiap satuan waktu

 

 

14.  Persamaan tetapan kesetimbangan yang benar untuk reaksi :

4𝐻𝐶𝑙 (𝑔) +𝑂2(𝑔) 2𝐻2𝑂(𝑔) + 2𝐶𝑙2(𝑔) dituliskan . . .


 

15.  Dalam reaksi:

NH4+(aq) + H2O(l)  NH3(aq) + H3O+(aq)

Pasangan asam basa konjugasi adalah...

A.    NH4+ dengan NH3

B.    NH3 dengan NH4+

C.    NH4+ dengan H3O+

D.    NH3 dengan H3O+

E.    NH3 dengan H2O