TTS KIMIA

LATIHAN SOAL PKWU XII

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS X

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XI

VIDEO PEMBELAJARAN KIMIA

LATIHAN SOAL KIMIA

Learning Blog Kelas XII

SLIDE PEMBELAJARAN PKWU KELAS XII

SLIDE PEMBELAJARAN

MODUL PEMBELAJARAN KIMIA

BUKU KURIKULUM MERDEKA

Kamus Kimia

Buku Referensi Kimia

MODUL GURU PENGGERAK

4 Agu 2020

INOVASI PEMBELAJARAN KARTU DOMINO TATANAMA SENYAWA KOMPLEKS


BA 


INOVASI PEMBELAJARAN KARTU DOMINO TATANAMA SENYAWA KOMPLEKS


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Proses pembelajaran tentunya akan dapat dilaksanakan dengan lebih baik apabila telah dirancang dengan baik pula. Keberhasilan pencapaian pendidikan banyak bergantung pada proses pembelajaran yang berlangsung secara efektif dan melibatkan banyak aktivitas peserta didik. Agar pembelajaran berlangsung secara efektif dan melibatkan peserta didik secara aktif, selain penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran peran dari alat bantu pembelajaran juga sangat penting.

 

Menurut Oemar Hamalik (2006), pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran. Menurut Sudjana, pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak yaitu antara peserta didik dan pendidik yang melakukan kegiatan membelajarkan.

 

Pembelajaran yang diasuh guru di kelas terkadang terasa belum memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini tentunya dapat disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi, misalnya metode pembelajaran yang dipilih oleh guru belum sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan. Atau mungkin proses belajar mengajar itu sendiri belum terasa menarik bagi peserta didik sehingga mengakibatkan rendahnya penyerapan materi pembelajaran oleh peserta didik. Pembelajaran terasa kurang menarik ini mungkin disebabkan oleh pembelajaran yang diterapkan guru hanya berlangsung satu arah. Peserta didik pasif mendengarkan guru yang menerangkan di depan kelas dan tidak berperan aktif dalam pembelajaran. Mungkin juga karena materi pelajaran tersebut membutuhkan alat bantu pembelajaran sehingga lebih mudah untuk dipahami.

 

 

Pada pembelajaran tahun sebelumnya, penulis menemukan bahwa hasil belajar  yang diperoleh peserta didik di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Lingga pada pokok bahasan tatanama senyawa kompleks masih rendah. Pada proses pembelajaran saat itu penulis menerapkan metode konvensional yaitu metode ceramah. Penulis menjelaskan tentang cara memberikan nama pada senyawa kompleks dan memberikan contoh di depan kelas, kemudian penulis memberikan tugas mandiri mengerjakan soal latihan. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik hanya mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru tanpa ada keterlibatan secara langsung dalam pembelajaran. Hanya ketika mengerjakan soal peserta didik baru terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Namun, motivasi siswa dalam mengerjakan latihan masih rendah.

 

Untuk menyikapi permasalahan ini, penulis mencoba melakukan perbaikan dalam pembelajaran, yaitu dengan mengaktifkan siswa dalam diskusi kelompok. Di dalam diskusi tersebut, siswa diajak berlatih untuk menamai senyawa kimia dengan permainan kartu domino senyawa kompleks. Kartu domino ini adalah alat bantu agar peserta didik bisa belajar secara menyenangkan dalam mengerjakan soal terkait penamaan senyawa kompleks. Disamping itu dengan inovasi ini diharapkan tumbuh keaktifan siswa serta kemampuan bekerjasama dan berkomunikasi dalam kelompok.

 

B.     Nama  Karya Inovasi

Karya inovasi pembalajaran ini berupa kartu domino tatanama senyawa kompleks yang digunakan untuk membantu peserta didik menamai senyawa pada pokok bahasan tatanama senyawa kompleks di kelas XII IPA.

 

C.    Tujuan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan tujuan inovasi pembelajaran adalah sebagai berikut :

1.         Untuk membantu mempermudah peserta didik dalam memahami penamaan tatanama senyawa kompleks.

2.         Untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, memupuk semangat kerjasama serta kemampuan berkomunikasi dalam kelompok.

3.         Untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik pembelajaran.

D.    Manfaat

Inovasi pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak antara lain  sebagai berikut :

a.    Bagi Peserta Didik

1)  Dapat mempermudah peserta didik dalam memahami penamaan tatanama senyawa kompleks.

2) Dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, memupuk semangat kerjasama serta kemampuan berkomunikasi dalam kelompok.

3)    Dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik pembelajaran.

 

b.    Bagi Guru

1)     Dengan adanya inovasi pembelajaran, guru memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menyikapi pembelajaran di kelas.

2)       Guru dapat  mencari solusi atau pemecahan masalah pembelajaran yang terjadi di kelas.

c.    Bagi Sekolah

1)      Kualitas pembelajaran di sekolah akan lebih baik dengan adanya inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

2)    Inovasi yang bermanfaat dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik akan berdampak juga pada prestasi belajar secara umum.      

 

 

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

A.      Dasar Teori

Pembelajaran didefinisikan sebagai pengorganisasian atau penciptaan atau pengaturan suatu kondisi lingkungan yang sebaik-baiknya yang memungkinkan terjadinya belajar pada peserta didik. Menurut Winataputra (2008), pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada peserta didik. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya guru untuk mengarahkan peserta didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan belajar sesuai dengan yang diharapkan. Pembelajaran seharusnya melibatkan partisipasi peserta didik dalam prosesnya, dimana peserta didik melakukan suatu kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran.

 Untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, guru harus memiliki kemampuan merancang suatu pembelajaran yang dapat memungkinkan keterlibatan peserta didik secara aktif. Guru harus bisa merancang pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tertentu yang cocok dengan karakteristik materi pembelajaran, memanfaatkan media pembelajaran, atau menggunakan suatu alat bantu pembelajaran. Pemilihan dan penerapan model pembelajaran yang tepat akan memberikan hasil yang baik. Demikian juga dengan pemilihan media dan alat bantu pembelajaran yang tepat, akan dapat menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran.

 Perkembangan proses pembelajaran saat ini adalah guru dimotivasi untuk bisa memanfaatkkan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajarannya. Media yang bisa digunakan salah satunya adalah alat bantu pembelajaran. Penggunaan alat bantu pembelajaran yang dapat membantu proses pembelajaran menjadi efektif sekaligus berfungsi sebagai permainan yang menyenangkan. Salah satu alat bantu yang bisa digunakan adalah kartu domino.

Kartu domino adalah kertas tebal berukuran kecil yang digunakan untuk bermain dimana setiap kartu dibagi menjadi dua bagian. Setiap bidangnya berisi 0-6 titik. Sedangkan kartu yang dimaksud disini bukanlah kartu yang digunakan orang untuk berjudi, melainkan kartu yang sengaja dibuat sebagai alat bantu dalam pembelajaran untuk menarik minat belajar peserta didik dalam belajar kimia khususnya materi tatanama senyawa kompleks. Kartu domino ini memuat rumus dan nama senyawa kompleks pada dua bagian kartu tersebut. Peserta didik dapat mencocokkan antara rumus senyawa dengan nama senyawanya dengan prinsip mirip dengan permainan kartu domino, meskipun tidak sama sepenuhnya karena ada beberapa penyesuaian yang diperlukan. Kartu domino merupakan suatu media atau alat bantu pembelajaran yang dapat digunakan untuk menarik minat peserta didik dalam pembelajaran.



Pembelajaran menggunakan kartu domino ini dilatarbelakangi adanya strategi belajar yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif belajar dengan cara merubah metode pembelajaran yang berpusat pada guru  menjadi berpusat pada peserta didik. Dalam pembelajaran kimia dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino dirasakan akan lebih efektif dan berhasil daripada menggunakan metode ceramah karena ada keasyikan tersendiri dalam belajar sehingga peserta didik akan tertarik dan mudah untuk memahami pelajaran yang dipelajari.


B.      Alternatif Rancangan Aplikasi Karya Inovasi Pembelajaran

Inovasi pembelajaran yang penulis kembangkan pada kesempatan ini adalah alat bantu pembelajaran yaitu kartu domino tatanama senyawa kompleks. Alat bantu ini dibuat untuk memotivasi peserta didik dalam pembelajaran sehingga pembelajaran dapat mengaktifkan peserta didik dan berjalan secara menyenangkan.

Rancangan awal kartu domino tatanama senyawa kompleks secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:


C.    Penggunaan dalam Pembelajaran

Kartu domino tatanama senyawa kompleks ini digunakan dalam pembelajaran pada sub pokok bahasan tatanama senyawa kompleks kelas XII IPA di SMAN 1 Lingga. Peserta didik dibagi dalam sembilan kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari maksimal 4 orang.

Aturan dalam permainan kartu domino tatanama senyawa kompleks adalah sebagai berikut :

1)        Salah seorang pemain mengocok kartu domino tatanama senyawa kompleks.

2)       Kartu dibagikan kepada setiap pemain masing-masing empat buah kartu, dan sisanya disimpan atau ditumpuk di atas meja di tengah-tengah para pemain.

3)        Pengocok kartu mengambil satu buah kartu dari tumpukan sisa kartu yang dibagikan dan kemudian diletakkan di atas meja.

4)        Permainan dimulai sesuai dengan aturan yang berlaku dalam permainan domino.

5)        Setiap pemain mencari pasangan untuk kartu yang ada di atas meja

6)   Tuliskan di lembar LKPD, rumus senyawa dan nama senyawanya serta ligan dan biloks atom pusatnya.

7)        Kemudian sesuai arah jarum jam, pemain lain membuat pasangan kartu di meja.

8)        Demikian seterusnya sampai tumpukan kartu habis.



BAB IV

PENUTUP

 

A.    Simpulan

 

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan kartu domino tatanama senyawa kompleks ini dapat membuat kegiatan mengerjakan soal latihan terasa lebih menyenangkan. Anggapan selama ini bahwa mengerjakan tugas latihan soal itu membosankan dapat dihindari dengan menerapkan pembelajaran menggunakan kartu domino tatanama senyawa kompleks. Disamping itu, pembelajaran berhasil mengaktifkan peserta didik untuk berperan dalam pembelajaran.

Penggunaan kartu domino tatanama senyawa kompleks dalam pembelajaran membuktikan bahwa sangat pentingnya kreatifitas guru dalam merancang pembelajaran dalam bentuk karya inovatif pembelajaran, sehingga dapat membantu proses belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu, sangat diperlukan semangat dan kesungguhan guru dalam melahirkan ide-ide kreatif untuk perbaikan pembelajaran di kelas, sehingga guru tidak kehabisan cara dalam menyikapi permasalahan yang timbul dalam pembelajaran.

Penggunaan ular tangga koloid ini pada akhirnya akan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pokok bahasan koloid di kelas XII IPA. Tentunya juga dapat digunakan untuk materi pembelajaran lain yang sifatnya membantu dalam mengerjakan soal latihan sehingga peserta didik lebih bersemangat untuk berperan aktif.

 

B.     Saran

 

Dengan adanya uraian dari simpulan diatas maka penulis ingin memberikan saran kepada berbagai pihak antara lain:

1.      Bagi Siswa

Siswa hendaknya dengan sepenuh hati mengikuti arahan guru dalam pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Kesungguhan dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki dalam melaksanakan tugas yang diberikan dengan sebaik mungkin akan sangat menentukan keberhasilan pembelajaran.

 

2.      Bagi Guru

Guru hendaknya tidak berhenti berinivosi dalam pembelajaran. Guru harus menciptakan inivasi-inovasi baru yang lebih kreatif untuk menunjang pembelajaran di kelasnya. Terkadang bukannya pembelajaran yang kita lakukan tidak baik, hanya saja terkadang kita kurang maksimal, kurang kreatif dan inovatif dalam menyikapi permasalahan yang terjadi. Berhenti berinovasi berarti merencanakan kegagalan dalam pembelajaran.

 

3.      Bagi Sekolah

Sekolah terutama kepala sekolah hendaknya selalu memberikan motivasi dan semangat kepada para guru untuk melakukan inovasi pembelajaran agar dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Setidaknya, dengan baiknya hasil belajar yang dicapai siswa akan meningkatkan  kualitas dan menaikkan prestise dan nama baik sekolah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar