TTS KIMIA

LATIHAN SOAL PKWU XII

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS X

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XI

VIDEO PEMBELAJARAN KIMIA

LATIHAN SOAL KIMIA

Learning Blog Kelas XII

SLIDE PEMBELAJARAN PKWU KELAS XII

SLIDE PEMBELAJARAN

MODUL PEMBELAJARAN KIMIA

BUKU KURIKULUM MERDEKA

Kamus Kimia

Buku Referensi Kimia

MODUL GURU PENGGERAK

26 Jul 2020

STOIKIOMETRI (PERHITUNGAN KIMIA)



STOIKIOMETRI (PERHITUNGAN KIMIA)


1.      Konsep Mol

Mol adalah satuan jumlah partikel zat, sebagaimana penggunaan satuan yang sering kita temui sehari-hari. Misalnya :

1 rim = 500 lembar

1 lusin = 12 buah

1 kodi = 20 buah

Maka, yang dimaksud dengan 1 mol zat mengandung partikel sebanyak 6,02 x 1023 partikel.


            1 mol =  6,02 x 1023 partikel

 

Bilangan 6,02 x 1023 partikel dinamakan bilangan Avogadro yang dilambangkan dengan huruf L (Loschmidt, penemu bilangan Avogadro). Dalam hal ini penggunaan nama Avogadro adalah sebagai penghormatan atas usulnya tentang pentingnya satuan jumlah partikel.


L =  6,02 x 1023 partikel

 

2.          Hubungan mol dengan jumlah partikel


         


3.      Hubungan mol dengan massa zat


gr = massa zat (gram)

Ar = massa atom relatif

Mr = massa molekul relatif

 

4.      Hubungan mol dengan volume gas

Ada dua kondisi untuk  melihat hubungan antara mol dengan volume gas, yaitu:

a.       Untuk volume gas pada keadaan standar (suhu 0C dan tekanan 1 atm)


Avogadro menyatakan bahwa volume setiap mol gas apasaja pada keadaan standar adalah 22,4 L

V STP = 22,4 L


VSTP  adalah volume pada keadaan standar, yaitu pada suhu 00C (273 K) dan tekanan 1 atm (76 cmHg). STP singkatan dari Standard Temperature and Pressure

b.     
Untuk volume gas tidak dalam keadaan standar (Kondisi Ideal)

P = tekanan (atm)

V = volume gas (L)

n = mol gas

R = tetapan gas (0,082 L.atm.mol-1.K-1)

T = suhu (K)

 

Untuk kondisi ideal :

P = 1 atm

n = 1 mol

R = 0,082 L.atm.mol-1.K-1

T = 273 K

 

 P . V = n.  R . T

1 atm x V = 1 mol x 0,082 L.atm.mol-1.K-1 x 273 K

V = 22,386 L =22,4 L


Contoh Soal :

1.    Hitung jumlah atom dari 4 mol kalsium!

 

2.      Hitung massa dari 2 mol Ca (Ar = 40)!

 

3.      Hitung mol gas amonia (NH3) yang volumenya 5,6 L pada keadaan standar!


4.    Hitung volume gas berikut yang diukur pada keadaan standar!

a.         16 gram gas O2

b.         6,02 x 1022 molekul CH4  (Ar C = 14; H =1 dan O=16)

 

b.      Diketahui :

5.      Rumus Molekul dan Rumus Empiris

Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun satu molekul zat.

Contoh :

NaCl      : dalam satu molekul NaCl terdapat 2 atom (1 atom natrium (Na) dan  

1 atom klor (Cl))

C6H12O6   : dalam satu molekul glukosa terdapat 24 atom ( 6 atom karbon

 (C), 12 atom hidrogen (H) dan 6 atom oksigen (O)).

 

Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan paling sederhana dari atom-atom yang menyusun satu molekul zat.

Contoh:

Nama senyawa

 

Rumus molekul

Rumus empiris

Air

Glukosa

Etana

H2O

C6H12O6

C2H6

H2O

CH2O

CH3

 

Contoh soal :

1.   Suatu senyawa mengandung 32,4% natrium, 22,6% belerang dan sisanya oksigen. Jika diketahui Ar Na=23; S = 32 dan O=16, tentukan rumus empiris senyawa tersebut!

Diketahui :

Na     = 32,4%

S        = 22,6%

O       = 100% - (22,6 +32,4)%=45%

Ditanya         : Rumus empiris = ...?

 

2.     Suatu senyawa mempunyai rumus empiris CH2. Jika Mr senyawa tersebut 56, tentukan rumus molekul senyawa tersebut! (Ar C =12; H= 1)

Diketahui :

Rumus Empiris         = CH2

Mr senyawa              = 56

Ditanya: Rumus Molekul =...?

Jawab :

(CH2)n           = 56

(12 + 2)n        = 56

n                    = 56/ 14  = 4

 

Jadi, rumus molekul senyawa :

(CH2)= (CH2)4

                  = C4H8

 

3.  Suatu senyawa mengandung 2,5% hidrogen, 38,3% fosfor dan sisanya oksigen. Jika Mr senyawa tersebut 180, tentukan rumus molekul senyawa organik tersebut! (Ar H=1; P = 31; O = 16)

Diketahui :

H = 2,5%      à   massa H = 2,5 gram

P = 38,3%     à massa P = 38,3 gram

O = 100% –(2,5 + 38,3)% = 59,2%  Ã   massa O = 59,2 gram

Perbandingan mol :

Rumus molekul                     :

(H2PO3)n                          = 180

(2 + 31 + 48)n            = 180

81n                            = 180

n                                = 2,2 = 2

Jadi, rumus molekul senyawa : (H2PO3)2 = H4P2O6


6.      Menentukan Rumus Air Kristal

Air kristal adalah molekul air yang terikat pada molekul senyawa lain, misalnya :

·         Cr2O3.3H2O (mengikat 3 molekul air kristal)

·         Mn(NO3)2.6H2O (mengikat 6 molekul air kristal)

 

Contoh Soal :

1.         Pemanasan 31,2 gram magnesium sulfat hidrat menghasilkan 24 gram magnesium sulfat anhidrat. Jika diketahui Mr MgSO4 = 120 dan Mr H2O = 18, tentukan jumlah air kristal yang terikat dan rumus senyawa terhidratnya!

 

Diketahui :

Massa MgSO4.xH2O = 31,2 gram

Mr MgSO4    = 120

Mr H2O         =18

Massa H2O    = Massa MgSO4.xH2O - massa MgSO4

                      = (31,2 – 24) gram

                      = 7,2 gram

 

7.      Menentukan Kadar Zat dalam Senyawa

Untuk senyawa : XmYn,

Contoh Soal :

1.      Tentukan massa Al, S, dan O dalam 171 gram senyawa Al2(SO4)3 jika diketahui Ar Al =27, S =32 dan O =16!

Diketahui :

Massa Al2(SO4)3   = 171 gram

Mr                          = 342 gram/mol


 

2.    Diketahui Ar Ca =40, C =12 dan O =16. Berapa persentase tiap unsur dalam senyawa CaCO3!

Diketahui : Mr CaCO3 = 100 gram/mol

Jika tipe soal seperti ini, dimana % total senyawa tidak disebutkan maka % total senyawa dianggap 100%

 


8.      Menentukan Pereaksi Pembatas

Sebagian reaksi yang terjadi, jumlah pereaksinya tidak selalu tepat habis bereaksi, tetapi ada zat yang bersisa setelah bereaksi.

Contoh :

CH4    +    2O2               à          CO +   2H2O

2 mol    3 mol                          ? mol      ?mol

Untuk mengetahui jumlah mol zat hasil reaksi , terlebih dahulu kita harus mengetahui zat mana yang habis bereaksi (CHatau O2). Jumlah zat yang habis bereaksi disebut juga dengan istilah pereaksi pembatas. Pereaksi pembatas menjadi patokan untuk menghitung jumlah mol semua zat yang bereaksi, mol zat hasil reaksi dan mol pereaksi yang berlebih.

 

Pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan membagi jumlah mol pereksi dengan koefisien reaksi setara pereaksi tersebut. Kemudian, pilih nilai bagi yang paling kecil sebagai pereaksi pembatas.

Contoh :

CH4    +    2O2     à     CO +   2H2O

2 mol    3 mol                           

 

Hasil pembagian mol pereaksi dengan koefisien pereaksinya menunjukkan bahwa O2 memiliki hasi yang paling kecil, sehingga O2 yang bertindak sebagai pereaksi pembatasnya.

Contoh soal :

1.      Pada pembakaran 2 mol propana (C3H8) dengan 7 mol gas oksigen menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air. Tentukan:

a.       Pereaksi pembatasnya

b.      Jumlah mol pereaksi yang tersisa

c.       Jumlah mol CO2 dan H2O yang dihasilkan

Diketahui :

 C3H8    +    5O2                     à   3CO +   4H2O

2 mol        7 mol                 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar