Sumber : Buku Kimia Lingkungan, karangan Dr. Rukaesih Achmad, M.Si., Penerbit : Andi, Yogyakarya, 2004
Atmosfer bumi tidak pernah bebas dari perubahan. Komposisi, suhu dan kemampuan membersihkan diri selalu bervariasi sejak planet bumi ini terbentuk. Dengan makin meningkatnya jumlahbpenduduk yang disertai dengan meningkatnya kegiatan manusia terutama dalam bidang transfortasi, maka pakar-pakar atmosfer dunia memprediksi akan terjadi kenaikan suhu di seluruh permukaan bumi yang dikenal dengan istilah pemanasan global. Pemanasan global ini terjadi sangat cepat yang disebabkan peningkatan efek rumah kaca dan gas eumah kaca.
Efek rumah kaca dapat diterangkan sebagai berikut. Energi matarai yang masuk ke bumi mengalami beberapa hal :
25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
25% diserap awan
45% diadsorpsi permukaan bumi
5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diadsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas rumah kaca lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi.
Dalam keadaan normal efek rumah kaca dibutuhkan. Dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak jauh berbeda, artinya pada malam hari suhu rata-rata di permukaan bumi yang tidak terkena energi matahari akan sangat rendah jika tidak ada efek rumah kaca.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seprti gas metana (CH4) dan kloro fluoro carbon (CFC). Gas-gas terswbut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca dan disebut gas rumah kaca.
Dampak Lingkungan Pemanasan Global
Selama era pra-industri, menurut perkiraan efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 1 derajat -5 derajat celcius. Perkembangan ekonomi dunia memperkirakan konsumsi global bahan bakar fosil akan terus meningkat. Hal ini menyebabkan emisi karbon dioksida antara 0.3 - 2% pertahun dan bila kecendrungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang, akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5 - 4,5 derajat celcius sekitar tahun 2030.
Apa akibat dari kenaikan suhu tersebut?
Kenaikan suhu yang cepat akan menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang cepat. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem yang lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Lebih jauh lagi, pemanasan global dapat menyebabkan lepasnya karbon yang tersimpan dalam tanah dalam bentuk bahan-bahan organik yang kemudian teruraikan menjado CO2 dan CH4 oleh kegiatan mikroba tanah. iklim yang bertambah panas akan meningkatkan aktivitas mikroba, yang pada kahirnya akan meningkatkan pemanasan global.
Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menyebabkan naiknya permukaan air laut yang dapat mengancam pemukiman pinggir pantai. Naiknya permukaan laut juga membawa implikasi lain seperti erosi wilayah pesisir, kerusakan hutan bakau dan terumbu karang, naiknya salinitas di wilayah estuaria dan wilayah lainnya, perubahan lokasi sedimentasi, berkurangnya intensitas cahaya di dasar laut serta naiknya tinggi gelombang. Akibat perubahan iklim global, keseimbangan biologis di laut akan mengalami perubahan yang dapat meningkatkan jumlah ganggang di lautan. Beberapa jenis ganggang diketahui mengeluarkan racun yang membahayakan kehidupan laut dan dapat meracuni manusia yang memakan ikan dan hasil laut lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar