REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI
1.
Perkembangan
Konsep Reaksi Oksidasi Reduksi
a. Konsep
oksidasi dan reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen
Oksidasi adalah reaksi suatu zat dengan dengan oksigen
Contoh : 2Mg(s)
+ O2(g) à
2MgO(s)
Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen dari suatu
zat
Contoh: CuO (s)
+ H2(g) àCu(s) + H2O(g)
b. Konsep
oksidasi dan reduksi ditinjau dari pelepasan dan penerimaan elektron
Oksidasi adalah peristiwa suatu atom melepaskan
suatu elektron
Contoh : K à K+ +
e-
Reduksi adalah peristiwa suatu atom menerima
elektron
Contoh : Cl + e- à
Cl-
c. Konsep
oksidasi dan reduksi ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi
Oksidasi adalah peningkatan bilangan oksidasi
Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi
2.
Penentuan
Biloks Unsur Untuk Senyawa dan Ion
Biloks adalah angka yang menunjukkan jumlah elektron
yang berperanan pada unsur tersebut dalam senyawa.
Aturan dalam penentuan biloks sebagai berikut:
1. Biloks
unsur bebas (unsur tidak membentuk senyawa dengan unsur lain) adalah 0
2. Biloks
ion sesuai dengan muatan ionnya. Misalnya : Cl- = -1, SO42-
= -2
3. Jumlah
biloks unsur-unsur dalam suatu molekul atau ion sama dengan muatan molekul (0)
atau muatan ionnya
4. Dalam
senyawa:
a. Biloks
O = -2 (kecuali dalam F2O, biloks O=+2 dan dalam H2O2,
biloks O=-1)
b. Biloks
H =+1 (kecuali dalam hidrida, misalnya : NaH, biloks H=-1)
c. Unsur
yang elektronegativitasnya lebih besar ditandai berbiloks negative, sendangkan
unsur yang elektronegativitasnya lebih kecil ditandai berbiloks positif
d. Biloks
golongan alkali adalah =+1
e. Biloks
golongan alkali tanah adalah = =2
f. Dalam
senyawa biner, biloks unsur golongan VIIA = -1 dan golongan VIA = -2
5. Unsur
nonlogam dapat memiliki beberapa biloks, bergantung pada atom lain yang
diikatnya.
Contoh :
Dalam Na2S, biloks S = -2
Dalam SO2, biloks S = +4
Dalam SO3, biloks S = +6
3.
Penentukan
Reduktor dan Oksidator
- Reduktor
adalah zat yang dapat membuat zat lain mengalami reaksi reduksi, sedangkan
dirinya sendiri mengalami reaksi oksidasi.
- Oksidator
adalah zat yang dapat membuat zat lain mengalami reaksi oksidasi, sedangkan
dirinya sendiri mengalami rekasi reduksi.
4.
Reaksi
Autoredoks/ Disproporsionasi
Reaksi autoredoks adalah reaksi dimana suatu zat
dapat mengalami oksidasi dan reduksi secara bersamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar