IKATAN KIMIA
1. Kecendrungan Suatu Unsur Untuk Mencapai
Kestabilan.
Unsur-unsur gas mulia (VIIIA) adalah
unsur yang stabil. Unsur yang stabil seperti gas mulia, mempunyai susunan atau
konfigurasi elektron dengan elektron valensi 2 dan 8. Setiap unsur lain (selain gas mulia) ingin
kondisi yang stabil seperti gas mulia. Dalam usaha inilah, terjadi ikatan
kimia. Unsur-unsur tersebut cenderung untuk membentuk ikatan dengan dengan
unsur lain dengan cara melepaskan/menerima elektron untuk menstabilkan dirinya.
Oleh karena itulah, tidak mengherankan jika unsur banyak yang didapatkan dalam bentuk sebagai senyawa daripada dalam bentuk unsur bebas. Misalnya: Oksigen (O) lebih banyak didapat sebagai senyawa H2O daripada sebagai O2, Na sebagai NaCl lebih banyak ditemukan dari pada Na sebagai unsur bebas.
2. Susunan Elektron Valensi Atom Gas Mulia dan Bukan Gas Mulia
3. Struktur
Lewis
Dalam
ikatan kimia di kenal istilah lambang Lewis atau struktur Lewis. Lambang Lewis
ditulis dengan titik-titik (kadang-kadang dengan bulatan atau tanda silang)
yang menggambarkan banyaknya elektron valensi suatu unsur. Cara penulisan ini
dikenalkan oleh Gilbert Newton Lewis.
4 Aturan
Oktet dan Duplet
Kecendrungan
atom-atom untuk memiliki struktur atau konfigurasi elektron seperti gas mulia
atau 8 elektron pada kulit terluar
disebut “Kaidah Oktet”. Sementara itu, atom-atom yang mempunyai kecendrungan
untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas helium disebut “Kaidah duplet”.
·
Contoh Oktet:
11Na : 2 8 1
Untuk mencapai kesetabilan, Na akan melepaskan 1
elektron pada kulit terluarnya sehingga menyamai konfigurasi elektron Neon (10Ne)
11Na+ : 2 8
(Oktet)
· Contoh Duplet:
3Li
: 2 1
Untuk mencapai kesetabilan, Li akan
melepaskan 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga menyamai konfigurasi
elektron Helium (2He).
3Li+ : 2 (Duplet)
5. Ikatan Ion.
a.
Pengertian Ikatan Ion
Ikatan Ion adalah ikatan yang
terjadi antara:
¡ Ion positif dengan ion negatif
dengan gaya elektrostatis
¡ Unsur yang mudah melepaskan elektron
dengan unsur yang mudah menerima elektron
¡ Unsur logam dengan unsur non logam
Senyawa Ion adalah: senyawa yang
terbentuk karena adanya ikatan ion. Salah satu contoh senyawa yang berikatan
ion adalah NaCl (garam dapur)
b.
Sifat Senyawa Ion:
1. Mudah larut dalam air dan
menghantarkan listrik. Senyawa ion akan mengalami ionisasi (terion) di dalam
air sehingga ion-ion akan mudah bergerak membawa elektron sebagai muatan
listrik.
·
Senyawa
dalam bentuk padatan tidak bisa menghantarkan listrik, karena ion-ion
nya tidak dapat bergerak bebas menghantarkan arus listrik.
·
Senyawa
dalam bentuk lelehan bisa menghantarkan listrik, meskipun tidak terdapat
air. Hal ini disebabkan dalam keadaan meleleh, ion-ion dari senyawa ini masih
bisa bergerak bebas untuk menghantarkan arus listrik.
2. Titik leleh dan titik didihnya
tinggi. Karena demikian kuatnya gaya elektrostatis yang dimiliki, maka
diperlukan suhu yang tinggi untuk bisa memutuskan ikatan ion.
3. Keras dan rapuh jika terkena
pukulan.
Jika kristal senyawa ion dipukul, maka ion-ion yang terkena
pukulan akan bergeser sehingga sejajar dengan ion-ion lain yang bermuatan sama.
Oleh karena ion-ion yang sama muatannya akan saling tolak-menolak, maka
akibatnya kristal dari senyawa ion akan terpecah.
c.
Pembentukan Ikatan Ion
Ikatan
ion terbentuk antara atom-atom yang memiliki kecendrungan melepaskan dan
menerima elektron yang besar.
Contohnya,
tarjadi antara unsur-unsur logam reaktif (IA dan IIA) dengan non logam
(golongan VIIA dan VIA).
1. Pembentukan NaCl
NaCl (natrium klorida/garam daput) terbentuk dari unsur
natrium (Na) dan klorin (Cl). Natrium berupa zat padat, berwarna putih
mengkilat, titik didihnya rendah dan mudah bereaksi dengan nonlogam. Sedangkan
klorin berupa gas berwarna hijau kekuningan dan berbahaya jika terhirup
manusia. Jika kedua unsur ini direaksikan, maka terbentuk NaCl yang sifatnya
berbeda dengan sifat natrium dan klorin. NaCl berupa zat padat putih, titik
lelehnya tinggi, berasa asin, dan tidak berbahaya untuk dikonsumsi.
Susunan elektron atom Na (1s2 2s2 2p6
3s1) belum seperti gas mulia sehingga atom Na belum stabil. Dalam
usaha mencapai kesetabilannya, atom Na akan menyesuaikan susunan elektronnya
seperti susunan elektron gas mulia. Untuk itu, atom Na lebih mudah melepaskan 1
elektron terluarnya guna membentuk ion Na sehingga susunan elektronnya seperti
gas mulia Ne (1s2 2s2 2p6).
Na Ã
Na+ + e-
(1s2
2s2 2p6 3s1)
(1s2 2s2 2p6)
-
6. Ikatan Kovalen
1. Ikatan
Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi melalui pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama atau ikatan yang terjadi antara atom non logam dengan atom non logam.
Ikatan kovalen ada beberapa bentuk,
yaitu:
a. Ikatan
kovalen tunggal, merupakan ikatan yang terjadi jika sepasang elektron dipakai
secara bersama-sama untuk berikatan dimana masing-masing atom menyumbang satu
elektron.
b. Ikatan
rangkap dua, merupakan ikatan kovalen yang terjadi jika setiap atom unsur yang
berikatan masing-masing menyumbang sepasang elektron sehingga membentuk dua
pasang elektron yang berikatan.
c. Ikatan
rangkap tiga, merupakan ikatan yang terjadi jika setiap atom unsur yang
berikatan masing-masing menyumbangkan 3 elektron sehingga membentuk 3 pasang
elektron untuk berikatan.
d. Ikatan
kovalen koordinasi/ ikatan kovalen dativ, merupakan ikatan yang terjadi karena
adanya pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama, dimana pasangan
elektron yang dipakai secara bersama-sama tersebut hanya berasal dari salah
satu atom yang berikatan.
e. Ikatan
kovalen polar dan non polar
Ikatan kovalen polar adalah ikatan
kovalen yang terbentuk karena adanya perbedaan keelektronegatifan yang besar.
Gambar : Harga keelektronegatifan beberapa unsur
Contoh
:
H – Cl, H – Br, dan H – F
Ikatan kovalen non polar adalah
ikatan kovalen yang terbentuk antara atom-atom yang tidak memiliki perbedaan
keelektronegatifan.
Contoh :
Cl2, Br2, I2,
H2, dan N2
Untuk molekul CCl4 :
Keempat ikatan C – Cl merupakan
ikatan polar, tetapi karena molekul simetris maka titik berat muatan negatif
berada di atom C yang merupakan titik berat muatan positif. Dengan demikian,
molekul CCl4 merupakan molekul non polar.
Ciri-ciri senyawa yang berikatan kovalen:
a. Untuk
ikatan kovalen polar : titik lelehnya rendah dan dapat menghantarkan listrik
b. Untuk
ikatan kovalen non polar : titik lelehnya rendah dan tidak dapat menghantarkan
listrik
7.
Ikatan
Logam dan Ikatan Hidrogen
a.
Ikatan
Logam
Ikatan logam adalah ikatan yang
terjadi antar atom logam (sesamanya) tanpa membentuk molekul. Ikatan ini
berbeda dengan ikatan kovalen pada atom non logam, dimana terbentuk molekul. Ikatan logam
terdapat dalam unsur-unsur logam, seperti tembaga, besi dan aluminium.
b.
Ikatan
Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah gaya
tarik-menarik yang
cukup kuat
antara molekul-molekul polar (mengandung atom-atom sangat elektronegatif, misalnya F, O, N) dengan atom hidrogen.
Ikatan ini dilambangkan
dengan
titik-titik (...)
8. Bentuk
Molekul
1. Bentuk
Molekul
Didalam pembentukan molekul dikenal
istilah berikut:
a. Pasangan
Elektron (PE)
b. Pasangan
elektron ikatan (PEI)
c. Pasangan
elektron bebas (PEB)
Berikut beberapa tipe dan bentuk molekul :
2. Meramalkan Bentuk Molekul Berdasarkan Teori Domain Elektron
Bentuk molekul dapat ditentukan dengan menggunakan teori domain elektron.
Langkah-langkah dalam meramalkan bentuk molekul:
1. Menentukan
konfigurasi elektron dari atom pusat dan atom lain selain atom pusat.
2. Menentukan
elektron valensi atom pusat dan elektron lain selain atom pusat yang dipakai
untuk berikatan
3. Menjumlahkan
elektron valensi atom pusat dengan elektron elektron dari atom lain yang
digunakan untuk ikatan.
4. Menentukan
banyaknya pasangan elektron, yaitu sama dengan jumlah pada langkah 2 dibagi
dua.
5. Menentukan
banyaknya pasangan elektron terikat dan pasangan elektron bebas.
6. Tentukan
tipe dan bentuk geometri molekulnya
Contoh soal:
1.
Meramalkan bentuk molekul PCl5
Langkah 1
:
15
P : 2 . 8 . 5
17
Cl
: 2 . 8 . 7
Langkah 2 dan 3
:
Elektron
valensi atom pusat = 5
Elektron
atom lain yang dipakai untuk berikatan = 5
Langkah 4
:
Jumlah
pasangan elektron (PE) = 5+ 5/2= 5
Langkah 5 :
Jumlah
pasangan elektron ikatan (PEI) = 5
Jumlah
pasangan elektron bebas (PEB)= PE-PEI
= 5-5
= 0
Langkah 6 :
Tipe
molekul : AX5
Bentuk
geometri molekul : Trigonal bipiramida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar