TTS KIMIA

LATIHAN SOAL PKWU XII

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS X

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XI

VIDEO PEMBELAJARAN KIMIA

LATIHAN SOAL KIMIA

Learning Blog Kelas XII

SLIDE PEMBELAJARAN PKWU KELAS XII

SLIDE PEMBELAJARAN

MODUL PEMBELAJARAN KIMIA

BUKU KURIKULUM MERDEKA

Kamus Kimia

Buku Referensi Kimia

MODUL GURU PENGGERAK

30 Des 2022

Konsep Pendidikan Menurut Ki Hadjar Dewantara


Pendidikan adalah suatu proses yang tidak diam. Pendidikan harus terus berubah dan berkembang sesuai dengan kondisi zaman dan kondisi peserta didik. Pendidikan tersebut hendaknya menghasilkan pribadi-pribadi yang lebih manusiawi, berguna dan berpengaruh di masyarakatnya, yang bertanggungjawab atas hidup sendiri dan orang lain, yang berwatak luhur dan berkeahlian.

Jika pendidikan dibayangkan sebagai sebuah sistem besar yang hanya dipikirkan oleh para pakar dan penentu kebijakan di pusat, maka sekolah atau bahkan kelas juga merupakan suatu sistem pendidikan dengan ruang lingkup yang kecil. Setiap sekolah memiliki kondisi dan permasalahan masing-masing, sehingga pengembangan satu sekolah dengan sekolah lain tentunya tidak akan sama.

Pada refleksi filosofi pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara menjadi titik awal agen perubahan dalam transformasi pendidikan di sekolah. Konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara merupakan jawaban yang tepat bagi bangsa Indonesia dalam upaya mempersiapkan diri menghadapi globalisasi abad ke-22 dan dalam memasuki era kemajuan IPTEKS di masa yang akan datang.

Ki Hadjar Dewantara (KHD) membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran dalam memahami arti dan tujuan Pendidikan. Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi menurut KHD (2009), “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”

Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.

Dasar Dasar Pendidikan

KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak”

Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. Anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani atau pak tukang kebun di lahan yang telah disediakan. Anak-anak itu bagaikan bulir-bulir jagung yang ditanam. Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang subur dengan mendapatkan sinar matahari dan pengairan yang baik maka meskipun biji jagung adalah bibit jagung yang kurang baik (kurang berkualitas) dapat tumbuh dengan baik karena perhatian dan perawatan dari pak tani. Demikian sebaliknya, meskipun biji jagung itu disemai adalah bibit berkualitas baik namun tumbuh di lahan yang gersang dan tidak mendapatkan pengairan dan cahaya matahari serta ‘tangan dingin’ pak tani, maka biji jagung itu mungkin tumbuh namun tidak akan optimal.

Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.

KHD juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka namun tetap waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, “ ?waspadalah, carilah barang-barang yang bermanfaat untuk kita, yang dapat menambah kekayaan kita dalam hal kultur lahir atau batin. Jangan hanya meniru. Hendaknya barang baru tersebut dilaraskan lebih dahulu”. KHD menggunakan ‘barang-barang’ sebagai simbol dari tersedianya hal-hal yang dapat kita tiru, namun selalu menjadi pertimbangan bahwa Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.

Kodrat Alam dan Kodrat Zaman

KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan ?kodrat alam ?dan ?kodrat zaman ?. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama” KHD mengelaborasi Pendidikan terkait kodrat alam dan kodrat zaman sebagai berikut:

“Dalam melakukan pembaharuan yang terpadu, hendaknya selalu diingat bahwa segala kepentingan anak-anak didik, baik mengenai hidup diri pribadinya maupun hidup kemasyarakatannya, jangan sampai meninggalkan segala kepentingan yang berhubungan dengan kodrat keadaan, baik pada alam maupun zaman. Sementara itu, segala bentuk, isi dan wirama (yakni cara mewujudkannya) hidup dan penghidupannya seperti demikian, hendaknya selalu disesuaikan dengan dasar-dasar dan asas-asas hidup kebangsaan yang bernilai dan tidak bertentangan dengan sifat-sifat kemanusiaan” (Ki Hadjar Dewantara, 2009, hal. 21)

KHD hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya murid di Indonesia Barat tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan murid di Indonesia Tengah atau Indonesia Timur.

Mengenai Pendidikan dengan perspektif global, KHD mengingatkan bahwa pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal sosial budaya Indonesia.

Oleh sebab itu, isi dan irama yang dimaksudkan oleh KHD adalah muatan atau konten pengetahuan yang diadopsi sejatinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan konteks sosial budaya yang ada di Indonesia. Kekuatan sosial budaya Indonesia yang beragam dapat menjadi kekuatan kodrat alam dan zaman dalam mendidik.

KHD menegaskan juga bahwa didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. Artinya, cara belajar dan interaksi murid Abad ke-21, tentu sangat berbeda dengan para murid di pertengahan dan akhir abad ke-20.

Budi Pekerti

Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor).

Lebih lanjut KHD menjelaskan, keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat bersemainya pendidikan yang sempurna bagi anak untuk melatih kecerdasan budi-pekerti (pembentukan watak individual).

Keluarga juga merupakan sebuah ekosistem kecil untuk mempersiapkan hidup anak dalam bermasyarakat dibanding dengan institusi pendidikan lainnya.

Alam keluarga menjadi ruang bagi anak untuk mendapatkan teladan, tuntunan, pengajaran dari orang tua. Keluarga juga dapat menjadi tempat untuk berinteraksi sosial antara kakak dan adik sehingga kemandirian dapat tercipta karena anak-anak saling belajar antara satu dengan yang lain dalam menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. Oleh sebab itu, peran orang tua sebagai guru, penuntun, dan pemberi teladan menjadi sangat penting dalam pertumbuhan karakter baik anak.

Pemahaman mendalam dan penerapan budi pekerti luhur sebagai karakter diri peserta didik serta keterampilan dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki melalui implementasi konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran di sekolah yang akan mampu menjadi bekal untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asian (MEA) dan juga menjalani kehidupan dewasa mereka di era globalisasi.

Dengan prinsip serta pandangan hidup menjadi manusia “Ing ngarsa sung tuladha (di depan memberi teladan), Ing madya mangun karsa (di tengah memberi kesempatan untuk berkarya), Tut wuri handayani (dari belakang memberi dorongn dan arahan)”, merupakan jiwa Pendidikan Nasional yang dapat diterapkan di kelas-kelas sebagai sistem pendidikan dengan ruang lingkup yang kecil.

Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah Anda?

Ki Hajar Dewantara dapat dikontekstualkan dengan nilai luhur kearifan budaya sekaligus menjadi role model bagi murid dan masyarkat karena ki Hajar Dewantara memiliki sifat :

  • Selalu semangat belajar
  • Tidak pernah merasa cukup pada ilmu yang dimiliki.
  • Selalu memperluas pengetahuannya

Sifat-sifat tersebut dapat menjadi kontekstual sebagai penguatan karakter murid sebagai individu.

Sedangkan untuk konteks masyarakat :

  • Rela berkorban
  • Religius
  • Nasionalis
  • Sederhana
  • Gotong royong pada kegiatan di sekitarnya

Sumberhttps://www.gurusiana.id/read/alvonsus/article/konsep-pendidikan-menurut-ki-hadjar-dewantara-4429089

29 Des 2022

MENGENAL PENDIDIKAN GURU PENGGERAK 2022


Apa itu GURU PENGGERAK?

GURU PENGGERAK adalah guru-guru terpilih dari seluruh penjuru Indonesia yang telah lulus dari Program Pendidikan Guru Penggerak. Guru Penggerak yang siap menjadi pemimpin pembelajaran dan berperan sebagai agen pendorong transformasi pendidikan di Indonesia.

Apa itu PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK?

Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan Pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru.

Bagaimana Metode Pelatihannya?

Metode Pelatihan : Pelatihan Daring, Lokakarya, Konferensi, dan Pendampingan.

  1. 70% Belajar di tempat kerja dan Komunitas Praktik meliputi pemberian umpan balik dari atasan, rekan, dan siswa. 
  2. 20% Belajar dari rekan dan guru lain.
  3. 10% Pelatihan Formal.

Bagaimana Cara Menjadi GURU PENGGERAK?

  1. Seleksi calon guru penggerak.
  2. Calon guru penggerak mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan baru di sekolah dan komunitasnya.
  3. Menjadi guru penggerak

Apa Tujuan Program GURU PENGGERAK?


Program Guru Penggerak Menciptakan Pemimpin Pembelajaran Yang Berpusat pada Murid.

Program ini akan menciptakan guru penggerak yang dapat:

  1. Mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi dan kolaborasi secara mandiri.
  2. Memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik.
  3. Merencanakan, menjalankan, merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan orang tua.
  4. Berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas untuk mengembangkan sekolah dan menumbuhkan kepemimpinan murid.
  5. Mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar sekolah


Apa Peran GURU PENGGERAK?
Guru Penggerak diharapkan menjadi katalis perubahan pendidikan di daerahnya dengan cara:

  1. Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya.
  2. Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah
  3. Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah.
  4. Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
  5. Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah.

28 Des 2022

MODUL PROGRAM GURU PENGGERAK 2022 (Pdf)


Saat ini Program Guru Penggerak sudah mulai memasuki angkatan ke-8. Seperti yang kita ketahui bersama, sejak angkatan ke-5 Program Guru Penggerak sudah tidak lagi berlangsung selama 9 bulan, tapi hanya 6 bulan saja. Mulai di angkatan ke-5, PGP dirancang sebagai program penyiapan calon kepala sekolah. Untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan kepala sekolah di seluruh Indonesia, maka PGP disesuaikan dengan periode waktu pendidikan yang lebih singkat dan efektif, namun tetap menjaga kualitas lulusan Guru Penggerak.


Modul Guru Penggerak

Modul yang digunakan pada Program Guru Penggerak juga mengalami perubahan dan perbaikan. Di awal tahun 2022 ini Modul Guru Penggerak edisi revisi ke-3 sudah mulai digunakan pada Program Guru Penggerak Angkatan-5. Untuk Bapak/Ibu Guru yang tidak berkesempatan mengikuti Pendidikan Guru Pengerak, berikut ini saya bagikan Modul Guru Penggerak untuk bahan bacaan. Tentu saja, sangat jauh efek dan hasilnya dengan yang mempelajari langsung dengan bimbingan dan melakukan aksi nyata (on-the-job learning). Tetapi, setidaknya ada gambaran dan mungkin tambahan pengetahuan tentang bagaimana menjadi pemimpin pembelajaran dan berperan sebagai agen pendorong transformasi pendidikan di Indonesia.

Beberapa modul guru penggerak yang bisa didownload melalui link sember berikut: 

DOWNLOAD

19 Sep 2022

KEGUNAAN SEL ELEKTROLISIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

 1. Pembuatan Beberapa Bahan Kimia


Beberapa bahan kimia seperti logam alkali dan alkali tanah aluminium, gas hidrogen, gas oksigen, gas klorin, dan natrium hidroksida dibuat secara elektrolisis.

Contoh : Pembuatan logam natrium dengan mengelektrolisis lelehan NaCl yang dicampur dengan CaCl2

NaCl(l)  Na+(l) + Cl-(l)

Katoda :
Na+(l) + e-
Na(l)
(x 2)
Anoda :
2Cl-(l)
Cl2(g) + 2e-


2Na+(l) + 2Cl (l)
2Na(l) +Cl2(g)


Natrium cair yang terbentuk di katoda mengapung di atas cairan NaCl, kemudian dikumpulkan pada kolektor.

2. Pemurnian Logam

Pada pengolahan tembaga dari bijih kalkopirit diperoleh tembaga yang masih tercampur dengan sedikit perak, emas, dan platina. Untuk beberapa keperluan dibutuhkan tembaga murni, misalnya untuk membuat kabel. Tembaga yang tidak murni dipisahkan dari zat pengotornya dengan elektrolisis.

Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan tembaga murni dipasang sebagai katoda dalam elektrolit larutan CuSO4 tembaga di anoda akan teroksidasi menjadi Cu2+ selanjutnya Cu2+ direduksi di katoda.

Anoda
:
Cu(s)
Cu2+(aq) +2e-
Katoda
:
Cu2+(aq) + 2e-
Cu(s)


Cu(s)
Cu(s)


anoda

Katoda

Dengan demikian tembaga di anoda pindah ke katoda sehingga anode semakin habis dan katoda semakin bertambah besar. Logam emas, perak, dan platina terdapat pada lumpur anoda sebagai hasil samping pada pemurnian tembaga.
Pemurnian tembaga
Gambar 1. Pemurnian tembaga.

3. Penyepuhan Logam

Suatu produk dari logam agar terlindungi dari korosi (perkaratan) dan terlihat lebih menarik seringkali dilapisi dengan lapisan tipis logam lain yang lebih tahan korosi dan mengkilat. Salah satu cara melapisi atau menyepuh adalah dengan elektrolisis. Benda yang akan dilapisi dipasang sebagai katoda dan potongan logam penyepuh dipasang sebagai anoda yang dibenamkan dalam larutan garam dari logam penyepuh dan dihubungkan dengan sumber arus searah.

Contoh : untuk melapisi sendok garpu yang terbuat dari baja dengan perak, maka garpu dipasang sebagai katoda dan logam perak dipasang sebagai anoda, dengan elektrolit larutan AgNO3. Seperti terlihat pada gambar 2.

Pelapisan sendok dengan logam perak
Gambar 2. Pelapisan sendok dengan logam perak.

Logam perak pada anoda teroksidasi menjadi Ag+ kemudian direduksi menjadi Ag pada katoda atau garpu. Dengan demikian garpu terlapisi. oleh logam perak.

Anoda
:
Ag(s)
Ag+(aq)+ e-
Katoda
:
Ag+(aq) + e-
Ag (s)


Ag(s)
Ag(s)


anoda

Katoda

Anda sekarang sudah mengetahui Kegunaan Sel Elektrolisis.

Referensi :

Pangajuanto, T. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 282

Sumber :
https://www.nafiun.com/2013/07/aplikasi-kegunaan-sel-elektrolisis-dalam-kehidupan-sehari-hari.html?m=

18 Sep 2022

KEGUNAAN SEL VOLTA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI



Dalam kehidupan sehari-hari, arus listrik sangat diperlukan. Namun, tentu saja tidak bisa selalu bergantung terhadap listrik yang dari sumber pembangkit. Tidak mungkin kita selalu menyalakan benda elektronik dengan menyambungkan kabel ke sumber listrik. Ada kalanya kita butuh menggunakan benda elektronik tanpa menyambungkan kabel. Maka terciptalah baterai. Baterai itu ternyata salah satu kegunaan dari sel volta.

1. Baterai Biasa

Baterai ini sering digunakan dan sering disebut dengan sel kering atau sel Lecanche. Kenapa dikatakan sel kering? Karena penggunaan air di baterai ini sangat dibatasi.

Sel tersebut terdiri atas:
Anode : logam seng (Zn) yang dipakai untuk wadah.
Katode : Batang karbon (C) yang tidak aktif.
Elektrolit : Campuran MnO2, NH4Cl, dan sedikit H2O.

Reaksinya yaitu:
Anode : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e
Katode : 2MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e → Mn2O3(s) + 2NH3(g) + H2O(l)

2. Baterai Alkaline

Kalau dilihat dari bentuknya, tentu baterai alkaline mirip dengan baterai biasa. Tapi kalau urusan energi yang dihasilkan, baterai alkaline menghasilkan dua kali lebih besar dibandingkan baterai biasa. Perbedaan dasarnya hanya katode dan elektrolit yang digunakan.

Sel tersebut terdiri atas:
Anode : logam seng (Zn) yang dipakai untuk wadah.
Katode : Oksida mangan (MnO2).
Elektrolit : Kalium Hidroksida (KOH).

Reaksinya yaitu:
Anode : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e
Katode : 2MnO2(s) + H2O(l) → Mn2O3(s) + 2OH
Ion Zn2+ bereaksi dengan OH membentuk Zn(OH)2.

3. Baterai Perak Oksida

Anode yang digunakan pada baterai perak oksida sama dengan yang digunakan pada baterai biasa dan baterai alkaline. Susunan baterai perak oksida yaitu Zn sebagai anode, Ag2O sebagai katode, dan KOH sebagai elektrolit.

Reaksinya sebagai berikut:
Anode : Zn + 2OH → Zn(OH)2 + 2e
Katode : Ag2O + H2O + 2e → 2Ag + 2OH
Reaksi Sel : Zn(s) + Ag2O(s) + H2O(l) → Zn(OH)2(s) + 2Ag(s)

Baterai perak oksida memiliki potensial sel sebesar 1,5 volt dan mampu bertahan dalam waktu yang lama. Kegunaan baterai jenis ini adalah untuk arloji, kalkulator, dan berbagai jenis peralatan elektrolit lainnya.

4. Sel Aki

Sel Aki merupakan contoh sel volta bersifat reversibel. Apa itu reversibel? Yaitu hasil reaksi dapat diubah menjadi zat semula, biasa disebut reaksi bolak-balik. Pada sel aki ini, ada istilah isi ulang. Jadi kalau energinya lemah bisa diisi ulang.

Sel aki terdiri atas:
Anode : Lempeng logam tumbal (Pb).
Katode : Lempeng logam oksida timbal (PbO2).
Elektrolit : Larutan asam sulfat (H2SO4) encer.

Reaksinya yaitu:
Anode : Pb(s) + H2SO4(aq) → PbSO4(s) + H+(aq) + 2e
Katode : PbO2(s) + SO42-(aq) + 3H+(aq) + 2e → PbSO4(aq) + 2H2O
Reaksi : Pb(s) + PbO2(s) + 2SO42-(aq) + 2H+(aq) → 2PbSO4(s) + 2H2O(l)

Pada saat sel aki menghasilkan arus listrik maka anode Pb dan katode PbO2 akan berubah membentuk PbSO4. Ion H+ dari H2SO4 berubah menjadi H2O sehingga konsentrasi H2SO4 berkurang. Sel aki dapat diisi/disetrum kembali sehingga konsentrasi H2SO4 kembali seperti semula.

5. Sel Bahan Bakar

Sel bahan bakar merupakan sel yang menggunakan bahan bakar campuran hidrogen dengan oksigen atau campuran gas alam dengan oksigen. Bahan bakar (pereaksi) tersebut dialirkan secara terus menerus. Gas oksigen dialirkan ke katode melalui suatu bahan berpori yang menjadi katalis reaksi dan gas hidrogen dialirkan ke anode.

Reaksinya sebagai berikut:
Anode : 2H2 + 4OH → 4H2O + 4e
Katode : O2 + 2H2O + 4e → 4OH + 2H2 + O2

Sel seperti ini digunakan sebagai sumber listrik pesawat luar angkasa.

Sumber : https://amru.id/5-kegunaan-sel-volta-dalam-kehidupan-sehari-hari/



PERBEDAAN PREMIUM, PERTALITE DAN PERTAMAX

 



Kenali Perbedaan Premium, Pertalite, dan Pertamax

Terdapat 5 perbedaan dari bahan bakar premium, pertalite dan pertamax. Mulai dari harga, kualitas, dan masih banyak lainnya. Penasaran bukan? Langsung saja simak poin-poinnya dibawah ini :


1. Karakteristik Warna Berbeda

Agar kendaraan bermotor bisa berjalan dengan normal, maka dibutuhkan bahan bakar untuk menyuplai energi. Untuk memenuhinya, ada beberapa BBM yang dapat dipilih oleh pengguna kendaraan, mulai dari premium, pertalite, hingga pertamax. 

Ketiganya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, terutama jika dilihat dari segi warnanya. Hal paling mencolok yang bisa dilihat dari pertalite dan pertamax yaitu warna cairannya. 

Masing masing bahan bakar diberi warna yang berbeda agar tidak tertukar. Pada umumnya, premium memiliki warna kuning cerah. Sedangkan pertalite berwarna hijau,  pertamax 92 cenderung ke arah biru, dan pertamax turbo memiliki warna merah. 


2. Nilai Oktan Yang Dimiliki Bahan Bakar

Selain perbedaan premium pertalite dan pertamax dari warnanya, ketiga bahan bakar tersebut juga tidak sama dari aspek nilai oktannya. Nilai oktan pada BBM ini yang menjadi ukuran kualitas BBM untuk mesin bensin yang diambil dari RON atau dikenal dengan Research Octane Number. Nilai RON ini cukup berbeda yaitu pertamax 92 dan pertalite hanya 90. 

Dengan adanya perbedaan nilai seperti ini, maka akan memberikan nilai tekanan yang cukup signifikan. Biasanya tekanan ini diberikan sebelum BBM masuk ke pembakaran bensin

Jadi, semakin tinggi nilai oktan pada sebuah bahan bakar, maka BBM tersebut akan lebih lama terbakar oleh mesin. Hal inilah yang akan menentukan seberapa irit bahan bakar yang Anda gunakan pada kendaraan. 


3. Tingkat Kompresi Mesin yang Berbeda

Secara Kinerja, ketiga bahan bakar tersebut juga mempengaruhi kendaraan bermotor. Pertamax didesain untuk tingkat kompresi mesin di kisaran 10:1 hingga 10,9:1. 

Sedangkan perbedaan premium pertalite dan pertamax pada jenis bahan bakar Pertalite menunjukkan level kompresi yang masih di bawah rata rata Pertamax. 

Meskipun begitu, pertamax memiliki kandungan yang tidak jauh berbeda dengan pertalite. Kandungan yang ada seperti, anti karat, pembersih, zat penjaga kemurnian, dan lain sebagainya. 

Zat aditif tersebut sangat penting untuk menjaga kinerja mesin pada kendaraan bermotor yang Anda miliki. Alangkah baiknya jika memilih bahan bakar yang sesuai dengan performa mesin dan kebutuhan. 


4. Tingkat Polusi yang Berbeda 

Setiap bahan bakar yang ada juga memiliki tingkat polusi yang berbeda beda. Aspek ini didasarkan pada kualitas BBM itu sendiri. Maka dari itu, sebagai pemilik kendaraan bermotor, Anda harus memperhatikan segi ini untuk menjaga lingkungan agar tetap sehat dan tidak terlalu terkena polusi yang banyak. 

Tingkat polusi bahan bakar premium diketahui mengeluarkan polusi dalam jumlah yang cukup besar karena zat aditif di dalamnya. 

Perbedaan premium pertalite dan pertamax bisa diketahui dari tingkat polusi pertalite lebih sedikit jika dibandingkan dengan premium. Sedangkan pertamax dan pertamax plus, mengeluarkan polusi dengan jumlah yang paling sedikit dari yang lainnya. 

Itulah beberapa informasi mengenai bahan bakar yang bisa digunakan pada kendaraan bermotor. Setiap jenis BBM memiliki perbedaan yang cukup mencolok dari segi tingkat polusi, level kompresi, nilai oktan bahan bakar, hingga warna yang berbeda. Untuk menggunakannya, Anda bisa menyesuaikan dengan jenis kendaraan yang dimiliki.


Sumber: https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/apa-saja-perbedaan-premium-pertalite-dan-pertamax/

PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

 



Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmotik memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari, ilmu pengetahuan dan industri. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari.

PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP

1. Kolam Apung

Contoh dari penurunan tekanan uap yaitu terdapat pada Laut Mati. Laut Mati terletak di daerah gurun yang sangat panas dan juga kering, yaitu antara Yordania dan Palestina serta tidak berhubungan dengan laut bebas.

Laut Mati memiliki kadar garam sangat tinggi, yaitu 32% sementara kadar garam rata-rata air laut hanya 3%. Kosentrasi zat terlarut di dalamnya semakin tinggi hingga sulit menguap. Akibatnya, terjadilah penurunan tekanan uap.

Jika seseorang berenang di Laut Mati tidak akan tenggelam karena kosentrasi zat terlarutnya sangatlah tinggi.

Penerapan prinsip yang sama dengan Laut Mati juga dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia berupa kolam apung. Misal kolam apung Atlantis Water Adventure di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.

2. Mendapatkan Benzena Murni

Bahan bakar untuk pesawat terbang yaitu bernama avgas (aviation gasoline) atau yang lebih dikenal dengan nama bensol. Nama lain dari bensol ialah benzena. Benzena merupakan kandungan alami dari minyak bumi. Benzena biasanya tercampur dengan toluena yang akan membentuk larutan benzena-toluena.

Untuk mendapatkan benzena murni yaitu menggunakan pemisahan campuran dengan cara distilasi bertingkat, mengguakan prinsip berbedaan tekanan uap antara zat pelarut dengan zat terlarut.

PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU

1. Membuat Campuran Pendingin sebagai Bahan Pembuat Es Puter

Campuran pendingin adalah larutan yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 derajat Celcius. Campuran pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es puter. Campuran pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai garam ke dalam air.

Sebagai contoh, campuran pendingin dalam pembuatan es krim dibuat dari campuran garam dapur dengan kepingan es batu dalam bejana. Pada campuran tersebut, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun.

2. Membuat Zat Anti Beku pada Radiator Mobil

Pada daerah yang beriklim dingin, air radiator di kendaraan mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, radiator kendaraan akan cepat rusak. Oleh karena itu, ditambahkanlah etilen glikol sebagai zat anti beku ke dalam air radiator.

3. Mencairkan Salju di Jalan Raya

Di daerah yang mengalami musim salju, setiap terjadi hujan salju maka jalanan akan dipenuhi es salju. Lapisan salju di jalan raya tersebut dapat mengakibatkan kendaraan tergelincir sehingga perlu dibersihkan. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, semakin banyak pula salju yang mencair.

4. Antibeku dalam Tubuh Hewan

Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan yaitu penurunan titik beku untuk bertahan hidup.

Darah ikan-ikan laut mengandung zat antibeku yang mampu menurunkan titik beku air hingga 0,8 derajat Celcius. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan pada musim dingin yang suhunya mencapai 1,9 derajat Celcius. Zat antibeku dalam tubuh ikan tersebut dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya.

5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr)

Pengakuan sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada kosentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan.

PENERAPAN TEKANAN OSMOTIK

1. Membuat Cairan Fisiologis

Larutan-larutan yang memiliki tekanan osmotik yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik.

Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmotik, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan.

2. Membasmi Keaong Mas

Garam dapur (NaCl) yang ditaburkan pada tubuh keong mas mampu menyerap air yang ada pada jaringan tubuh sehingga keong mas akan kekurangan air dalam tubuhnya. Oleh karena itu, garam dapur juga digunakan untuk membasmi binatang lunak seperti keong mas.

3. Pengawet Makanan

Garam dapur dapat membunuh mikroba penyebab busuknya makanan. Oleh karena itu, garam dapur dapat digunakan sebagai bahan mengawetkan makanan seperti ikan.

4. Pembuat Obat Tetes Mata

Cairan obat tetes mata dibuat hingga mendekati isotonis terhadap cairan mata. Hal ini agar obat tetes mata dapat diterima oleh mata tanpa rasa nyeri dan tidak menyebabkan keluarnya air mata yang dapat mencuci keluar obat tersebut dari mata. Beberapa larutan obat mata perlu dibuat hipertonik terhadap cairan mata untuk meningkatkan daya serap sehingga mempercepat efek obat.

5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman

Tanaman menyerap air tanah melalui akar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sel-sel penyusun akar tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga kosentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.

6. Pengolahan Air Limbah

Air limbah yang mengandung zat-zat pencemar lingkungan dihubungkan dengan cairan hipertonis melalui membran semipermebel. Akibatnya, kandungan air dalam air limbah mengalami osmosis ke cairan hipertonis. Dengan demikian, zat-zat pengotor yang mulanya terlarut dalam air limbah tertinggal dan dapat diolah lebih lanjut.

7. Mesin Cuci Darah

Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi yang bernama cuci darah. Terapi cuci darah menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lainnya, kemudian dibuang. Membran tidak dapat dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.

8. Pengawetan Selai

Industri makanan ringan sering memanfaatkan konsep tekanan osmosis pada proses pengawetan selai. Gula dalam jumlah yang banyak ternyata berperan penting dalam proses pengawetan, karena gula membantu membunuh bakteri yang bisa mengakibatkan botulisme. Botulisme adalah sebuah kondisi keracunan serius yang disebabkan oleh racun yang dihasilkan bakteri Clostridium Botulinum. Bila sel bakteri berada dalam larutan gula hipertonik (konsentrasi tinggi), air intrasel akan cenderung untuk bergerak keluar dari sel bakteri ke larutan yang lebih pekat. Proses ini kemudian yang disebut krenasi (crenation), menyebabkan sel bakteri tersebut mengerut dan akhirnya tidak berfungsi lagi.

Sumber: https://www.synaoo.com/penerapan-sifat-koligatif-dalam-kehidupan-sehari-hari/