TTS KIMIA

LATIHAN SOAL PKWU XII

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS X

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XI

VIDEO PEMBELAJARAN KIMIA

LATIHAN SOAL KIMIA

Learning Blog Kelas XII

SLIDE PEMBELAJARAN PKWU KELAS XII

SLIDE PEMBELAJARAN

MODUL PEMBELAJARAN KIMIA

BUKU KURIKULUM MERDEKA

Kamus Kimia

Buku Referensi Kimia

MODUL GURU PENGGERAK

19 Sep 2022

KEGUNAAN SEL ELEKTROLISIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

 1. Pembuatan Beberapa Bahan Kimia


Beberapa bahan kimia seperti logam alkali dan alkali tanah aluminium, gas hidrogen, gas oksigen, gas klorin, dan natrium hidroksida dibuat secara elektrolisis.

Contoh : Pembuatan logam natrium dengan mengelektrolisis lelehan NaCl yang dicampur dengan CaCl2

NaCl(l)  Na+(l) + Cl-(l)

Katoda :
Na+(l) + e-
Na(l)
(x 2)
Anoda :
2Cl-(l)
Cl2(g) + 2e-


2Na+(l) + 2Cl (l)
2Na(l) +Cl2(g)


Natrium cair yang terbentuk di katoda mengapung di atas cairan NaCl, kemudian dikumpulkan pada kolektor.

2. Pemurnian Logam

Pada pengolahan tembaga dari bijih kalkopirit diperoleh tembaga yang masih tercampur dengan sedikit perak, emas, dan platina. Untuk beberapa keperluan dibutuhkan tembaga murni, misalnya untuk membuat kabel. Tembaga yang tidak murni dipisahkan dari zat pengotornya dengan elektrolisis.

Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan tembaga murni dipasang sebagai katoda dalam elektrolit larutan CuSO4 tembaga di anoda akan teroksidasi menjadi Cu2+ selanjutnya Cu2+ direduksi di katoda.

Anoda
:
Cu(s)
Cu2+(aq) +2e-
Katoda
:
Cu2+(aq) + 2e-
Cu(s)


Cu(s)
Cu(s)


anoda

Katoda

Dengan demikian tembaga di anoda pindah ke katoda sehingga anode semakin habis dan katoda semakin bertambah besar. Logam emas, perak, dan platina terdapat pada lumpur anoda sebagai hasil samping pada pemurnian tembaga.
Pemurnian tembaga
Gambar 1. Pemurnian tembaga.

3. Penyepuhan Logam

Suatu produk dari logam agar terlindungi dari korosi (perkaratan) dan terlihat lebih menarik seringkali dilapisi dengan lapisan tipis logam lain yang lebih tahan korosi dan mengkilat. Salah satu cara melapisi atau menyepuh adalah dengan elektrolisis. Benda yang akan dilapisi dipasang sebagai katoda dan potongan logam penyepuh dipasang sebagai anoda yang dibenamkan dalam larutan garam dari logam penyepuh dan dihubungkan dengan sumber arus searah.

Contoh : untuk melapisi sendok garpu yang terbuat dari baja dengan perak, maka garpu dipasang sebagai katoda dan logam perak dipasang sebagai anoda, dengan elektrolit larutan AgNO3. Seperti terlihat pada gambar 2.

Pelapisan sendok dengan logam perak
Gambar 2. Pelapisan sendok dengan logam perak.

Logam perak pada anoda teroksidasi menjadi Ag+ kemudian direduksi menjadi Ag pada katoda atau garpu. Dengan demikian garpu terlapisi. oleh logam perak.

Anoda
:
Ag(s)
Ag+(aq)+ e-
Katoda
:
Ag+(aq) + e-
Ag (s)


Ag(s)
Ag(s)


anoda

Katoda

Anda sekarang sudah mengetahui Kegunaan Sel Elektrolisis.

Referensi :

Pangajuanto, T. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 282

Sumber :
https://www.nafiun.com/2013/07/aplikasi-kegunaan-sel-elektrolisis-dalam-kehidupan-sehari-hari.html?m=

18 Sep 2022

KEGUNAAN SEL VOLTA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI



Dalam kehidupan sehari-hari, arus listrik sangat diperlukan. Namun, tentu saja tidak bisa selalu bergantung terhadap listrik yang dari sumber pembangkit. Tidak mungkin kita selalu menyalakan benda elektronik dengan menyambungkan kabel ke sumber listrik. Ada kalanya kita butuh menggunakan benda elektronik tanpa menyambungkan kabel. Maka terciptalah baterai. Baterai itu ternyata salah satu kegunaan dari sel volta.

1. Baterai Biasa

Baterai ini sering digunakan dan sering disebut dengan sel kering atau sel Lecanche. Kenapa dikatakan sel kering? Karena penggunaan air di baterai ini sangat dibatasi.

Sel tersebut terdiri atas:
Anode : logam seng (Zn) yang dipakai untuk wadah.
Katode : Batang karbon (C) yang tidak aktif.
Elektrolit : Campuran MnO2, NH4Cl, dan sedikit H2O.

Reaksinya yaitu:
Anode : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e
Katode : 2MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e → Mn2O3(s) + 2NH3(g) + H2O(l)

2. Baterai Alkaline

Kalau dilihat dari bentuknya, tentu baterai alkaline mirip dengan baterai biasa. Tapi kalau urusan energi yang dihasilkan, baterai alkaline menghasilkan dua kali lebih besar dibandingkan baterai biasa. Perbedaan dasarnya hanya katode dan elektrolit yang digunakan.

Sel tersebut terdiri atas:
Anode : logam seng (Zn) yang dipakai untuk wadah.
Katode : Oksida mangan (MnO2).
Elektrolit : Kalium Hidroksida (KOH).

Reaksinya yaitu:
Anode : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e
Katode : 2MnO2(s) + H2O(l) → Mn2O3(s) + 2OH
Ion Zn2+ bereaksi dengan OH membentuk Zn(OH)2.

3. Baterai Perak Oksida

Anode yang digunakan pada baterai perak oksida sama dengan yang digunakan pada baterai biasa dan baterai alkaline. Susunan baterai perak oksida yaitu Zn sebagai anode, Ag2O sebagai katode, dan KOH sebagai elektrolit.

Reaksinya sebagai berikut:
Anode : Zn + 2OH → Zn(OH)2 + 2e
Katode : Ag2O + H2O + 2e → 2Ag + 2OH
Reaksi Sel : Zn(s) + Ag2O(s) + H2O(l) → Zn(OH)2(s) + 2Ag(s)

Baterai perak oksida memiliki potensial sel sebesar 1,5 volt dan mampu bertahan dalam waktu yang lama. Kegunaan baterai jenis ini adalah untuk arloji, kalkulator, dan berbagai jenis peralatan elektrolit lainnya.

4. Sel Aki

Sel Aki merupakan contoh sel volta bersifat reversibel. Apa itu reversibel? Yaitu hasil reaksi dapat diubah menjadi zat semula, biasa disebut reaksi bolak-balik. Pada sel aki ini, ada istilah isi ulang. Jadi kalau energinya lemah bisa diisi ulang.

Sel aki terdiri atas:
Anode : Lempeng logam tumbal (Pb).
Katode : Lempeng logam oksida timbal (PbO2).
Elektrolit : Larutan asam sulfat (H2SO4) encer.

Reaksinya yaitu:
Anode : Pb(s) + H2SO4(aq) → PbSO4(s) + H+(aq) + 2e
Katode : PbO2(s) + SO42-(aq) + 3H+(aq) + 2e → PbSO4(aq) + 2H2O
Reaksi : Pb(s) + PbO2(s) + 2SO42-(aq) + 2H+(aq) → 2PbSO4(s) + 2H2O(l)

Pada saat sel aki menghasilkan arus listrik maka anode Pb dan katode PbO2 akan berubah membentuk PbSO4. Ion H+ dari H2SO4 berubah menjadi H2O sehingga konsentrasi H2SO4 berkurang. Sel aki dapat diisi/disetrum kembali sehingga konsentrasi H2SO4 kembali seperti semula.

5. Sel Bahan Bakar

Sel bahan bakar merupakan sel yang menggunakan bahan bakar campuran hidrogen dengan oksigen atau campuran gas alam dengan oksigen. Bahan bakar (pereaksi) tersebut dialirkan secara terus menerus. Gas oksigen dialirkan ke katode melalui suatu bahan berpori yang menjadi katalis reaksi dan gas hidrogen dialirkan ke anode.

Reaksinya sebagai berikut:
Anode : 2H2 + 4OH → 4H2O + 4e
Katode : O2 + 2H2O + 4e → 4OH + 2H2 + O2

Sel seperti ini digunakan sebagai sumber listrik pesawat luar angkasa.

Sumber : https://amru.id/5-kegunaan-sel-volta-dalam-kehidupan-sehari-hari/



PERBEDAAN PREMIUM, PERTALITE DAN PERTAMAX

 



Kenali Perbedaan Premium, Pertalite, dan Pertamax

Terdapat 5 perbedaan dari bahan bakar premium, pertalite dan pertamax. Mulai dari harga, kualitas, dan masih banyak lainnya. Penasaran bukan? Langsung saja simak poin-poinnya dibawah ini :


1. Karakteristik Warna Berbeda

Agar kendaraan bermotor bisa berjalan dengan normal, maka dibutuhkan bahan bakar untuk menyuplai energi. Untuk memenuhinya, ada beberapa BBM yang dapat dipilih oleh pengguna kendaraan, mulai dari premium, pertalite, hingga pertamax. 

Ketiganya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, terutama jika dilihat dari segi warnanya. Hal paling mencolok yang bisa dilihat dari pertalite dan pertamax yaitu warna cairannya. 

Masing masing bahan bakar diberi warna yang berbeda agar tidak tertukar. Pada umumnya, premium memiliki warna kuning cerah. Sedangkan pertalite berwarna hijau,  pertamax 92 cenderung ke arah biru, dan pertamax turbo memiliki warna merah. 


2. Nilai Oktan Yang Dimiliki Bahan Bakar

Selain perbedaan premium pertalite dan pertamax dari warnanya, ketiga bahan bakar tersebut juga tidak sama dari aspek nilai oktannya. Nilai oktan pada BBM ini yang menjadi ukuran kualitas BBM untuk mesin bensin yang diambil dari RON atau dikenal dengan Research Octane Number. Nilai RON ini cukup berbeda yaitu pertamax 92 dan pertalite hanya 90. 

Dengan adanya perbedaan nilai seperti ini, maka akan memberikan nilai tekanan yang cukup signifikan. Biasanya tekanan ini diberikan sebelum BBM masuk ke pembakaran bensin

Jadi, semakin tinggi nilai oktan pada sebuah bahan bakar, maka BBM tersebut akan lebih lama terbakar oleh mesin. Hal inilah yang akan menentukan seberapa irit bahan bakar yang Anda gunakan pada kendaraan. 


3. Tingkat Kompresi Mesin yang Berbeda

Secara Kinerja, ketiga bahan bakar tersebut juga mempengaruhi kendaraan bermotor. Pertamax didesain untuk tingkat kompresi mesin di kisaran 10:1 hingga 10,9:1. 

Sedangkan perbedaan premium pertalite dan pertamax pada jenis bahan bakar Pertalite menunjukkan level kompresi yang masih di bawah rata rata Pertamax. 

Meskipun begitu, pertamax memiliki kandungan yang tidak jauh berbeda dengan pertalite. Kandungan yang ada seperti, anti karat, pembersih, zat penjaga kemurnian, dan lain sebagainya. 

Zat aditif tersebut sangat penting untuk menjaga kinerja mesin pada kendaraan bermotor yang Anda miliki. Alangkah baiknya jika memilih bahan bakar yang sesuai dengan performa mesin dan kebutuhan. 


4. Tingkat Polusi yang Berbeda 

Setiap bahan bakar yang ada juga memiliki tingkat polusi yang berbeda beda. Aspek ini didasarkan pada kualitas BBM itu sendiri. Maka dari itu, sebagai pemilik kendaraan bermotor, Anda harus memperhatikan segi ini untuk menjaga lingkungan agar tetap sehat dan tidak terlalu terkena polusi yang banyak. 

Tingkat polusi bahan bakar premium diketahui mengeluarkan polusi dalam jumlah yang cukup besar karena zat aditif di dalamnya. 

Perbedaan premium pertalite dan pertamax bisa diketahui dari tingkat polusi pertalite lebih sedikit jika dibandingkan dengan premium. Sedangkan pertamax dan pertamax plus, mengeluarkan polusi dengan jumlah yang paling sedikit dari yang lainnya. 

Itulah beberapa informasi mengenai bahan bakar yang bisa digunakan pada kendaraan bermotor. Setiap jenis BBM memiliki perbedaan yang cukup mencolok dari segi tingkat polusi, level kompresi, nilai oktan bahan bakar, hingga warna yang berbeda. Untuk menggunakannya, Anda bisa menyesuaikan dengan jenis kendaraan yang dimiliki.


Sumber: https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/apa-saja-perbedaan-premium-pertalite-dan-pertamax/

PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

 



Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmotik memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari, ilmu pengetahuan dan industri. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya penerapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari.

PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP

1. Kolam Apung

Contoh dari penurunan tekanan uap yaitu terdapat pada Laut Mati. Laut Mati terletak di daerah gurun yang sangat panas dan juga kering, yaitu antara Yordania dan Palestina serta tidak berhubungan dengan laut bebas.

Laut Mati memiliki kadar garam sangat tinggi, yaitu 32% sementara kadar garam rata-rata air laut hanya 3%. Kosentrasi zat terlarut di dalamnya semakin tinggi hingga sulit menguap. Akibatnya, terjadilah penurunan tekanan uap.

Jika seseorang berenang di Laut Mati tidak akan tenggelam karena kosentrasi zat terlarutnya sangatlah tinggi.

Penerapan prinsip yang sama dengan Laut Mati juga dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia berupa kolam apung. Misal kolam apung Atlantis Water Adventure di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.

2. Mendapatkan Benzena Murni

Bahan bakar untuk pesawat terbang yaitu bernama avgas (aviation gasoline) atau yang lebih dikenal dengan nama bensol. Nama lain dari bensol ialah benzena. Benzena merupakan kandungan alami dari minyak bumi. Benzena biasanya tercampur dengan toluena yang akan membentuk larutan benzena-toluena.

Untuk mendapatkan benzena murni yaitu menggunakan pemisahan campuran dengan cara distilasi bertingkat, mengguakan prinsip berbedaan tekanan uap antara zat pelarut dengan zat terlarut.

PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU

1. Membuat Campuran Pendingin sebagai Bahan Pembuat Es Puter

Campuran pendingin adalah larutan yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 derajat Celcius. Campuran pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es puter. Campuran pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai garam ke dalam air.

Sebagai contoh, campuran pendingin dalam pembuatan es krim dibuat dari campuran garam dapur dengan kepingan es batu dalam bejana. Pada campuran tersebut, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun.

2. Membuat Zat Anti Beku pada Radiator Mobil

Pada daerah yang beriklim dingin, air radiator di kendaraan mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, radiator kendaraan akan cepat rusak. Oleh karena itu, ditambahkanlah etilen glikol sebagai zat anti beku ke dalam air radiator.

3. Mencairkan Salju di Jalan Raya

Di daerah yang mengalami musim salju, setiap terjadi hujan salju maka jalanan akan dipenuhi es salju. Lapisan salju di jalan raya tersebut dapat mengakibatkan kendaraan tergelincir sehingga perlu dibersihkan. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, semakin banyak pula salju yang mencair.

4. Antibeku dalam Tubuh Hewan

Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan yaitu penurunan titik beku untuk bertahan hidup.

Darah ikan-ikan laut mengandung zat antibeku yang mampu menurunkan titik beku air hingga 0,8 derajat Celcius. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan pada musim dingin yang suhunya mencapai 1,9 derajat Celcius. Zat antibeku dalam tubuh ikan tersebut dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya.

5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr)

Pengakuan sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada kosentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan.

PENERAPAN TEKANAN OSMOTIK

1. Membuat Cairan Fisiologis

Larutan-larutan yang memiliki tekanan osmotik yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik.

Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmotik, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan.

2. Membasmi Keaong Mas

Garam dapur (NaCl) yang ditaburkan pada tubuh keong mas mampu menyerap air yang ada pada jaringan tubuh sehingga keong mas akan kekurangan air dalam tubuhnya. Oleh karena itu, garam dapur juga digunakan untuk membasmi binatang lunak seperti keong mas.

3. Pengawet Makanan

Garam dapur dapat membunuh mikroba penyebab busuknya makanan. Oleh karena itu, garam dapur dapat digunakan sebagai bahan mengawetkan makanan seperti ikan.

4. Pembuat Obat Tetes Mata

Cairan obat tetes mata dibuat hingga mendekati isotonis terhadap cairan mata. Hal ini agar obat tetes mata dapat diterima oleh mata tanpa rasa nyeri dan tidak menyebabkan keluarnya air mata yang dapat mencuci keluar obat tersebut dari mata. Beberapa larutan obat mata perlu dibuat hipertonik terhadap cairan mata untuk meningkatkan daya serap sehingga mempercepat efek obat.

5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman

Tanaman menyerap air tanah melalui akar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sel-sel penyusun akar tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga kosentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.

6. Pengolahan Air Limbah

Air limbah yang mengandung zat-zat pencemar lingkungan dihubungkan dengan cairan hipertonis melalui membran semipermebel. Akibatnya, kandungan air dalam air limbah mengalami osmosis ke cairan hipertonis. Dengan demikian, zat-zat pengotor yang mulanya terlarut dalam air limbah tertinggal dan dapat diolah lebih lanjut.

7. Mesin Cuci Darah

Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi yang bernama cuci darah. Terapi cuci darah menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lainnya, kemudian dibuang. Membran tidak dapat dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.

8. Pengawetan Selai

Industri makanan ringan sering memanfaatkan konsep tekanan osmosis pada proses pengawetan selai. Gula dalam jumlah yang banyak ternyata berperan penting dalam proses pengawetan, karena gula membantu membunuh bakteri yang bisa mengakibatkan botulisme. Botulisme adalah sebuah kondisi keracunan serius yang disebabkan oleh racun yang dihasilkan bakteri Clostridium Botulinum. Bila sel bakteri berada dalam larutan gula hipertonik (konsentrasi tinggi), air intrasel akan cenderung untuk bergerak keluar dari sel bakteri ke larutan yang lebih pekat. Proses ini kemudian yang disebut krenasi (crenation), menyebabkan sel bakteri tersebut mengerut dan akhirnya tidak berfungsi lagi.

Sumber: https://www.synaoo.com/penerapan-sifat-koligatif-dalam-kehidupan-sehari-hari/

GEMUK SEBAGAI SALAH SATU PRODUK MINYAK BUMI

The American Society for Testing and Materials (ASTM) mendefinisikan pelumas gemuk sebagai: “Produk padat hingga semifluida dari dispersi zat pengental dalam pelumas cair. Bahan lain yang memberikan sifat khusus dapat disertakan” (ASTM D 288, Definisi Standar dari Istilah yang berkaitan dengan minyak bumi).

ANATOMI GREASE/GEMUK

Seperti yang ditunjukkan oleh definisi ini, ada tiga komponen yang membentuk gemuk pelumas. Komponen tersebut adalah minyak, pengental dan aditif. Base oil dan paket aditif adalah komponen utama dalam formulasi gemuk, dan dengan demikian, memberikan pengaruh yang besar pada perilaku grease/gemuk. Pengental sering disebut juga sebagai spon yang menahan pelumas (base oil plus additive).



MINYAK DASAR

Kebanyakan grease/gemuk yang diproduksi saat ini menggunakan minyak mineral sebagai komponen fluida mereka. Grease/Gemuk berbahan dasar minyak mineral ini biasanya memberikan kinerja yang memuaskan di sebagian besar aplikasi industri. Pada suhu ekstrim (rendah atau tinggi), grease/gemuk pelumas yang menggunakan minyak dasar sintetis akan memberikan stabilitas yang lebih baik.

PENGENTAL

Pengental merupakan bahan yang jika dikombinasikan dengan pelumas pilihan akan menghasilkan struktur padat hingga semifluida. Jenis pengental utama yang digunakan dalam gemuk saat ini adalah sabun logam (“gemuk logam”). Sabun ini termasuk litium, aluminium, tanah liat, poliurea, natrium dan kalsium. Akhir-akhir ini, grease/gemuk jenis pengental kompleks mulai populer. Mereka dipilih karena titik jatuh yang tinggi dan kemampuan membawa beban yang sangat baik.

Grease/Gemuk kompleks dibuat dengan menggabungkan sabun logam konvensional dengan agen pengompleks. Grease/Gemuk kompleks yang paling banyak digunakan adalah yang berbahan dasar litium. Ini dibuat dengan kombinasi sabun litium (“gemuk litium”) konvensional dan asam organik dengan berat molekul rendah sebagai agen pengompleks.

Pengental nonsoap juga mendapatkan popularitas dalam aplikasi khusus seperti lingkungan bersuhu tinggi. Bentonit dan silika aerogel adalah dua contoh pengental yang tidak meleleh pada suhu tinggi. Ada kesalahpahaman, bagaimanapun, bahwa meskipun pengental mungkin dapat menahan suhu tinggi, minyak dasar akan teroksidasi dengan cepat pada suhu tinggi, sehingga membutuhkan interval pelumasan yang sering.



FUNGSI

Fungsi grease/gemuk adalah melumasi permukaan yang bergerak tanpa merembes karena gaya gravitasi, aksi sentrifugal atau terjepit di bawah tekanan. Persyaratan praktis utamanya adalah ia mempertahankan sifatnya di bawah gaya geser pada semua suhu yang dialaminya selama penggunaan.

APLIKASI YANG SESUAI UNTUK GREASE/GEMUK

Grease/Gemuk dan oli tidak bisa saling menggantikan. Grease/Gemuk digunakan bila oli tidak praktis atau nyaman digunakan. Pilihan pelumas untuk aplikasi tertentu ditentukan dengan menyesuaikan desain mesin dan kondisi pengoperasian dengan karakteristik pelumas yang diinginkan. Grease/Gemuk umumnya digunakan untuk:

  • Mesin yang berjalan sesekali atau berada dalam penyimpanan untuk jangka waktu yang lama. Karena grease/gemuk tetap di tempatnya, film pelumas bisa langsung terbentuk.
  • Mesin yang tidak mudah dijangkau karena sering pelumasan. Grease/Gemok berkualitas tinggi dapat melumasi komponen yang terisolasi atau relatif tidak dapat diakses untuk waktu yang lama tanpa sering mengisi ulang. Grease/Gemuk ini juga digunakan dalam aplikasi yang diberi seal seumur hidup seperti pada beberapa motor listrik dan kotak roda gigi/gear.
  • Mesin beroperasi dalam kondisi ekstrim seperti suhu dan tekanan tinggi, beban kejut, atau kecepatan lambat di bawah beban berat.
  • Komponen usang. Gemuk mempertahankan lapisan film yang lebih tebal untuk menghindari keausan dan dapat memperpanjang usia komponen.

SIFAT FUNGSIONAL GREASE/GEMUK

  • Grease/Gemuk berfungsi sebagai sealant untuk meminimalkan perembesan dan mencegah kontaminan. Karena konsistensinya, grease berfungsi sebagai sealant untuk mencegah perembesan pelumas dan juga mencegah masuknya kontaminan korosif, dan material asing. Ini juga berfungsi untuk menjaga seal tetap efektif.
  • Grease/Gemuk lebih mudah membatasi daripada oli. Pelumasan oli dapat memerlukan sistem peralatan sirkulasi yang mahal dan perangkat retensi yang kompleks. Sebagai perbandingan, grease/gemok, berdasarkan kekakuannya, mudah dibatasi dengan perangkat retensi yang disederhanakan dan lebih murah.
  • Grease/Gemuk menahan pelumas padat dalam suspensi. Pelumas padat yang digiling halus, seperti molibdenum disulfida (moly) dan grafit, dicampur dengan pelumas dalam layanan suhu tinggi atau dalam aplikasi tekanan tinggi yang ekstrem. Grease/Gemuk menahan zat padat dalam suspensi.
  • Level cairan tidak harus dikontrol dan dimonitor.

KARAKTERISTIK

Seperti halnya oli, grease/gemuk menampilkan serangkaian karakteristiknya sendiri yang harus dipertimbangkan saat dipilih untuk suatu aplikasi. Karakteristik yang biasa ditemukan pada lembar data produk antara lain sebagai berikut:

Daya pompa

Daya pompa adalah kemampuan grease untuk dipompa atau didorong melalui sistem. Lebih praktis, daya pompa adalah kemudahan di mana gemuk bertekanan dapat mengalir melalui saluran, nozel, dan alat kelengkapan sistem penyalur gemuk.

Ketahanan Air

Ini adalah kemampuan gemuk untuk menahan efek air tanpa mengubah kemampuannya untuk melumasi. Busa sabun / air dapat merubah sifat grease, membentuk emulsi yang dapat membersihkan atau, pada tingkat yang lebih kecil, mengurangi pelumasan dengan mengencerkan dan mengubah konsistensi dan tekstur minyak.

Konsistensi

Konsistensi gemuk tergantung pada jenis dan jumlah pengental yang digunakan serta viskositas minyak dasarnya. Konsistensi gemuk adalah ketahanannya terhadap deformasi oleh gaya yang diterapkan. Ukuran konsistensi disebut penetrasi. Penetrasi tergantung pada apakah konsistensi telah diubah dengan penanganan atau pengerjaan. Metode ASTM D 217 dan D 1403 mengukur penetrasi gemuk yang tidak bekerja dan bekerja. Untuk mengukur penetrasi, kerucut / cone dengan bobot tertentu dibiarkan tenggelam ke dalam gemuk selama lima detik pada suhu standar 25 °C (77 °F).

Kedalaman, dalam sepersepuluh milimeter, di mana kerucut / cone tenggelam ke dalam minyak adalah penetrasi. Penetrasi 100 akan merepresentasikan gemuk padat sedangkan penetrasi 450 akan menjadi semi-cair. NLGI telah menetapkan nomor konsistensi atau nomor kelas, mulai dari 000 hingga 6, sesuai dengan rentang nomor penetrasi yang ditentukan. Tabel 1 mencantumkan klasifikasi gemuk NLGI bersama dengan deskripsi konsistensi terkait dengan semifluida umum.

Titik jatuh

Titik jatuh merupakan indikator ketahanan panas dari gemuk. Saat suhu gemuk meningkat, penetrasi meningkat hingga gemuk mencair dan konsistensi yang diinginkan hilang. Titik jatuh adalah suhu di mana minyak menjadi cukup cair untuk menetes. Titik jatuh menunjukkan batas suhu atas di mana gemuk mempertahankan strukturnya, bukan suhu maksimum di mana gemuk dapat digunakan.

Stabilitas oksidasi

Ini adalah kemampuan gemuk untuk menahan penyatuan kimia dengan oksigen. Reaksi gemuk dengan oksigen menghasilkan gum yang tidak larut, lumpur dan endapan seperti pernis yang menyebabkan operasi lamban, peningkatan keausan, dan pengurangan jarak bebas. Kontak yang terlalu lama dengan suhu tinggi mempercepat oksidasi dalam gemuk.

Efek suhu tinggi

Temperatur tinggi lebih merusak gemuk daripada merusak minyak. Gemuk, pada dasarnya, tidak dapat menghilangkan panas dengan konveksi seperti oli yang bersirkulasi. Akibatnya, tanpa kemampuan untuk memindahkan panas, suhu yang berlebihan mengakibatkan oksidasi yang lebih cepat atau bahkan karbonisasi di mana gemuk mengeras atau membentuk kerak.

Pelumasan gemuk yang efektif bergantung pada konsistensi gemuk. Temperatur tinggi menyebabkan softening dan bleeding, menyebabkan gemuk mengalir keluar dari area yang membutuhkan. Oli mineral dalam gemuk dapat menyala, terbakar, atau menguap pada suhu lebih dari 177 ° C (350 ° F).

Efek suhu rendah

Jika temperatur gemuk diturunkan cukup, gemuk akan menjadi sangat kental sehingga dapat diklasifikasikan sebagai gemuk keras. Daya pompa menderita dan pengoperasian mesin menjadi tidak mungkin karena batasan torsi dan kebutuhan daya. Sebagai pedoman, titik tuang minyak dasar dianggap sebagai batas suhu rendah gemuk.

Liotec Mitra Utama memberikan solusi untuk Anda yang membutuhkan grease/gemuk sesuai pada aplikasi yang Anda inginkan dengan memberikan grease/gemuk berkualitas tinggi.

REFERENSI

1. Pirro, Wessol. Lubrication Fundamentals. New York: Marcel Dekker, 2001.

2. U.S. Army Corps of Engineers. Engineering and Design – Lubricants and Hydraulic Fluids. EM 1110-2-1424 CECW-ET, 1999

Sumber : https://liotecmu.co.id/mengenal-grease-gemuk/

8 HASIL OLAHAN MINYAK BUMI



Indonesia terkenal dengan kekayaan sumber daya alam atau sering disingkat dengan SDA, salah satu sumber daya alam yang ada di Indonesia adalah minyak bumi, seperti telah banyak diketahui minyak bumi saat ini menjadi salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting. Minyak bumi adalah salah satu sumber daya alam yang berasal dari hasil penguraian jasad hewan dan tumbuhan (bahan organik) selama jutaan tahun.

Bahan organik yang terakumulasi ini selanjutnya akan tertimbun serta dipengaruhi oleh suhu serta tekanan sehingga dapat mengubah struktur usur utama di dalam bahan organik tersebut menjadi hidrokarbon. Minyak bumi merupakan bahan mentah berbentuk cairan pekat berwarna hitam, maka dari itu sumber daya alam yang satu ini sering juga disebut dengan emas hitam, agar minyak bumi dapat dimanfaatkan maka akan dilakukan proses pemisahan fraksi dalam struktur minyak bumi, proses ini sering disebut dengan istilah destilasi minyak bumi. Berikut 8 hasil olahan dari minyak bumi.

1. Bensin

Produk hasil olahan pertama dari minyak bumi adalah bensin. Bensin adalah senyawa hidrokarbon yang terdiri atas komponen oktan serta n-heptana. Bensin memiliki sifat mudah menguap dan mudah terbakar sehingga sangat cocok digunakan sebagai bahan bakarkendaraan. Proses bensin sebelum dapat digunakan harus melalui tahap blending, tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas dari bensin, pada tahap ini juga ditambahkan zat aditif, inilah yang menyebabkan bensin memiliki grade kualitas yang berbeda-beda.

2. Solar

Pengunaan solar yang utama adalah untuk bahan bakar, daripada bensin, solar lebih mudah didapatkan dan mempunyai harga yang lebih terjangkau, solar bersifat tidak mudah menguap, kualitas solar ditentukan berdasarkan kestabilan, kekentalan, dan spek pembakarannya.

3. LPG

LPG adalah singkatan dari Liquefield Petroleum Gas,, LPG adalah hasil penyulingan gas cair minyak bumi, terdapat berbagai kandungan unsur yang ada di dalam LPG, unsur-unsur tersebut seperti butana, propana, etana, dan pentana.

LPG digunakan untuk bahan bakar khususnya untuk bahan bakar rumah tangga ataupun bahan bakar industri.

LPG sebelum digunakakn akan ditambah zat pembau, tujuannya agar sebagai tanda kepada pengguna saat terjadi kebocoran, jika tidak ditambahkan zat ini, gas LPG yang bocor akan sangat berbahaya bagi pengguna karena mudah terbakar.

4. Aspal

Aspal adalah hasil dari olahan minyak bumi, aspal adalah senyawa hidrokarbon yang bersifat kental serta melekat, warna dari aspal umumnya adalah cokelat kehitaman, aspal juga memiliki sifat tahan air.

Aspal digunakan untuk pembuatan jalan, sehingga jalan menjadi lebih bagus dan halus, ini dikarenakan aspal memiliki kemampuan untuk mengikat batuan, sehingga batuan yang menjadi bahan utama pembuatan jalan tidak terlepas.

5. Minyak tanah

Minyak tanah juga dimanfaatkan untuk bahan bakar, terutama untuk bahan bakar kompor, minyak tanah diperoleh dari fraksi kerosin minyak bumi, selain dijadikan sebagai bahan bakar, minyak tanah juga dimanfaatkan untuk bahan pembuatan cairan pengusir serangga.

6. Parafin

Parafin memiliki bentuk padat yang sering disebut sebagai lilin parafin, hasil olahan minyak bumi yang satu ini biasanya digunakan untuk kebutuhan industri, khususnya industri furnitur, penggunaan parafin biasanya untuk pelapis biasanya terdapat pada cat atau tinta.

Parafin juga digunakan pada kerajinan pembuatan batik, bahan pembuatan batik yaitu malam bahan dasarnya terbuat dari parafin, parafin juga dapat digunakan untuk produk kecantikan, untuk menggunakan parafin sebagai produk kecantikan maka parafin harus diolah dengan proses pengolahan khusus, agar produk kecantikan yang menggunakan prafin tidak menimbulkan efek negatif.

7. Avgas (Aviation Gasoline)

Avgas adalah hasil olahan minyak bumi yang mirip dengan avtur, perbedaannya adalah avgas hanya digunakan untuk pesawat dengan ruang pembakaran internal dan mempunyai jenis mesin piston, selain digunakan untuk bahan bakar pesawat, avgas juga digunakan untuk bahan bakar pesawat tempur serta mobil balap.

Avgas dinilai kualitasnya berdasarkan jumlah bilangan oktan pada anti ketikannya. Avgas mempunyai kandungan timbal, sehingga dapat berdampak negatif bagi lingkungan.

8. Aviator Turbine (Avtur)

Aviator turbine atau yang sering disebut dengan avtur adalah hasil olahan minyak bumi yang digunakan untuk bahan bakar pesawat terbang yang mempunyai mesin berjenis turbin. Avtur pada dasarnya terbuat dari bahan dasar kerosin, maka dari itu karakteristik avtur hampir sama dengan kerosin.

Avtur memiliki keunggulan yaitu volalitasnya lebih kecil, ini meminimalisir terjadinya kehilangan bahan bakar karena penguapan saat terbang, avtur juga memiliki keunggulan kandungan energi per volumenya lebih tinggi, hal ini berguna untuk membantu penyaluran energi, sehingga pesawat dapat terbang dengan jarak yang jauh.

Demikian penjelasan tentang 8 hasil olahan minyak bumi, semoga informasi ini menjadi tambahan pengetahuan tentang salah satu sumber daya alam ini.

Sumber : https://www.google.com/amp/s/yoursay.suara.com/amp/news/2022/01/26/182809/selain-aspal-inilah-8-hasil-olahan-minyak-bumi